dr Nadia meluruskan Indonesia menggunakan suntikan auto destraxt syringe, dimana suntikan tersebut adalah suntikan. Setelah selesai digunakan alatnya akan rusak.
"Karena suntikan yang kita gunakan itu namanya ADS (auto destract syringe) yang artinya suntikan sekali pakai dan setelah itu akan rusak dengan sendiri, jadi hanya betul-betul sekali pakai," tegas dr Nadia.
Baca Juga: Pasca Vaksin COVID-19, Seorang Guru Honorer Asal Sukabumi Tiba-Tiba Lumpuh, Berikut Kronologisnya
Selain itu, vaksinasi COVID-19 di Indonesia menerapkan protokol yang ketat sebelum dilakukan penyuntikan. Hal pertama yang harus dilakukan vaksinator wajibenunjukkan produk vaksin yang akan diberikan sebelum disuntik.
"Ada (protokol penyuntikan untuk menunjukkan vaksin COVID-19 lebih dulu sebelum disuntik)," jelas dr Nadia.
Banyak netizen geram merespons aksi tersebut, hingga menduga sejumlah kasus positif virus Corona usai vaksinasi terjadi karena hal demikian.***