CerdikIndonesia- Tragedi KRI Nanggala-402 menjadi duka besar bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama keluarga korban. Terdapat 53 prajurit terbaik yang menjadi korban atas musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Banyak harapan dari keluarga juga rakyat Indonesia terkait musibah ini, salah satunya datang dari ibu dan istri salah satu awak KRI Nanggala-402, yakni Serda Pandu Yudha Kusuma.
Serda Pandu Yudha Kusuma merupakan salah satu prajurit terbaik Indonesia yang gugur dalam tugas mulianya menjaga laut Indonesia yang luas. Ibunya serta istrinya, Sri Endah sangat berharap agar pemerintah segera mengevakuasi seluruh ABK KRI Nanggala-402.
Baca Juga: Pencarian Korban Nanggala-402 Masih Dilakukan, Puan Maharani : Indonesia Masih Kaget dan Berduka
Mereka ingin seluruh korban dapat dipulangkan ke keluarganya masing-masing dan dapat melihatnya untuk terakhir kalinya.
"Sebagai orang tua, saya berharap semoga Pemerintah dapat segera mengevakuasi ABK KRI Nanggala. Apapun itu, saya ikhlas dan harapan saya semoga dapat diangkat, bisa pulang ke keluarganya masing-masing untuk kesempatan melihat yang terakhir kalinya," ujar ibu dari Serda Pandu Yudha Kusuma.
Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Istri dari Serda Pandu Yudha Kusuma juga berharap agar proses evakuasi tetap dilakukan.
"Sama. Saya berharap agar evakuasi tetap dilanjutkan, tidak berhenti sampai di sini, Kami masih mengharapkan perjuangan para suami-suami kami, bagaimanapun nantinya ditemukan. Kami masih ingin melihat untuk terakhir kalinya," ucapnya.
Harapan keluarga ABK KRI Nanggala-402 menurut Asisten Perencanaan (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad Ali telah ditanggapi.
Harapan tersebut telah ditanggapi Kepala Staf Angkatan Laut untuk dilanjutkan kepada Panglima TNI dan Presiden.
Menurut Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, dalam bertugas sudah harus siap dengan resiko. Mereka juga memiliki semboyan Wira Ananta, yakni Berani Sampai Titik Darah Terakhir atau Tabah Sampai Akhir.
"Jadi semboyannya Wira Ananta Rudira, ya, Tabah Sampai Akhir karena ini bukan perkerjaan yang jauh dari kemudahan, butuh ketegara," jelasnya.***