Jokowi Siap Rombak Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim Menteri Lama Jabatan Baru

- 28 April 2021, 15:11 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim selaku Ketua Tim Penyusun Naskah Soal Seleksi Calon Aparatur Sopil Negara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim selaku Ketua Tim Penyusun Naskah Soal Seleksi Calon Aparatur Sopil Negara. /Instagram.com/@nadiemmakarim

CERDIK INDONESIA - Perubahan struktur organisasi di kabinet tentu sangat dibutuhkan. Selain karena alasan evaluasi kinerja, tetapi juga sebagai upaya penyegaran inovasi.

Sebagaimana halnya yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, dibawah kepemimpinan Jokowi-Amin Kabinet Indonesia maju akan menggalami perombakan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa pelantikan tiga menteri baru akan dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 April 2021.

Baca Juga: Biografi Laksana Tri Handoko, Salah Satu Kabinet yang Akan Dilantik Jokowi Hari Ini

Dari ketiga nama yang disodor, memang tidak semua baru. Nadiem Anwar Makarim misalnya, wajah lama dengan jabatan baru.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa sebelumnya Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, dengan adanya reshuffle di Kabinet Indonesia Maju ini mengantarkan Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset serta Teknologi atau disingkat MendikbudRistek.

Baca Juga: Meski Mudik Dilarang, Bantul Siapkan 36 Tempat Untuk Isolasi Mandiri Bagi Pemudik

Berikut biografi singkat Nadiem Makarim sebagai MendikbudRistek yang Cerdikindonesia.com rangkum dari berbagai sumber.

Karier menteri berusia 36 tahun itu berangkat sebagai pengusaha, sekaligus juga pendiri Gojek. Sebuah perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis daring.

Dilihat dari latar belakang pendidikan, Nadiem Makarim telah melewati berbagai fase dan tantangannya.

Ketika menjalani pendidikan Sekolah Dasar hingga SMA, Nadiem sudah terbiasa untuk berpindah-pindah sekolah dari Jakarta-Singapura.

Baca Juga: WOW! Bandara Kualanamu Didapati Menggunakan Alat Rapid Test Antigen Bekas Pakai, PT Kimia Farma Turun Tangan

Hal tersebut dilatarbelakangi karena mengukuti aktivitas orang tuanya.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, selanjutnya Nadiem memutuskan untuk mengambil jurusan Hubungan Internasional pada tahun 2002 di Unversitas Brown, Amerika Serikat.

Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.

Baca Juga: Penangkapan Munarman oleh Densus 88, Fahri Hamzah: Indonesia Punya Tradisi Melawan Pemerintah Melewati Batas

Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Gojek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.

Saat ini Gojek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.

Nadiem Makarim secara resmi keluar dari gojek sejak tanggal 22 Oktober 2019, dan sekaligus didapuk menjadi menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan bahwa Nadiem masuk list menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Munarman Ditangkap, Sejumlah Barang Bukti Berupa Alat Bersih-Bersih Ikut Diamankan Oleh Densus 88

Salah satu gagasan yang disuguhken oleh Nadiem Makarim ialah Merdeka Belajar. Berikut empat kebijakan Merdeka Belajar untuk pendidikan menengah, diantaranya:

1. Mengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya dari pihak sekolah.

Kebijakan ini bertujuan memberikan kepercayaan penuh pada pihak sekolah untuk membuat sendiri format ujian yang lebih komprehensif.

Ujian tersebut tidak harus tertulis, namun bisa berupa penugasan kelompok, karya tulis, dan sebagainya.

2. Menghapus format Ujian Nasional yang sebelumnya lalu menggantinya dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Berbeda dengan UN, asesmen ini dilakukan untuk siswa di tengah jenjang sekolah (kelas 4, 8, 11) sehingga tidak bisa digunakan sebagai basis seleksi ke jenjang selanjutnya.

Kemendikbud berharap hasil asesmen digunakan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran.

3. Menyederhanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang komponennya terlalu banyak dan kaku.

Guru diberikan kebebasan untuk membuat dan mengembangkan RPP sendiri. Sementara komponen inti dalam RPP disederhanakan hanya menjadi satu halaman saja.

4. Memberikan fleksibilitas dalam sistem zonasi dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Baca Juga: Mengaku Kenal Baik dengan Munarman, Fadli Zon Sebut Tim Densus 88 Kurang Kerjaan

Kebijakan baru ini menambah kuota jalur prestasi yang sebelumnya hanya 15 persen menjadi 30 persen.

Selain itu, berikut empat kebijakan Nadiem Makarim untuk jenjang pendidikan tinggi. Diantaranya:

1. otonomi bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) untuk melakukan pembukaan atau pendirian program studi (prodi) baru.

Otonomi ini diberikan jika PTN dan PTS tersebut memiliki akreditasi A dan B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang masuk dalam QS Top 100 World Universities.
Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.

2. program re-akreditasi yang bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat.

3. kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH) dan akan dipermudah oleh Kemendikbud PTN BLU dan Satker untuk menjadi PTN BH.

4. memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi satuan kredit semester (SKSA).

Setelah resmi dilantik, Nadiem Makarim akan bekerja untuk membawahi institusi pendidikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga pendidikan tinggi.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x