Heboh Brimob Polda Maluku Meninggal Usia Divaksin AstraZeneca Jilid Dua, Begini Penjelasan Satgas Covid-19.

- 5 April 2021, 13:53 WIB
Foto: Vaksin AztraZeneca
Foto: Vaksin AztraZeneca /Dicky S/./Instagram/@opiniid

 

CERDIKINDONESIA - Polda Maluku mengonfirmasi perihal Komandan Kompi Batalyon A Brimob Polda Maluku Iptu LT (45) yang meninggal dunia terpapar virus corona (Covid-19). Sebelumnya, LT diketahui pula sempat mengikuti program vaksinasi dengan vaksin merek AstraZeneca.

Juru bicara Satgas Covid-19 Maluku, dr Doni Rerung, memastikan bahwa korban meninggal karena positif terpapar Covid-19. 

Menurutnya, setelah meninggal, jenazah Iptu LT yang sebelumnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku langsung dipindahkan ke RSUD M Haulussy Ambon. 

"Hasilnya positif Covid-19. Jadi itu penyebabnya," kata Doni, Senin 5 April 2021. 

 

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Umumkan Empat Korban Sandera Abu Sayyaf Telah Diserahkan ke Keluarga

 

Baca Juga: Badai Siklon Landa NTT, Pray For NTT Trending Topik di Twitter

 

Baca Juga: Seorang Kakek 72 Tahun Tewas Usai Bercinta dengan Kekasih di Kompleks Bekas Lokalisasi di Ambon

Meski begitu, ia mengakui, ada kemungkinan korban juga meninggal akibat adanya efek kejadian ikutan setelah korban mengikuti vaksinasi. 

"Diduga dia KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi), itu kejadian ikutan akibat efek vaksin. Makanya, kalau orang habis divaksin dicatat ada keluhan-keluhan apa tidak," ujanrya. 

Ia mengaku, efek seperti itu lumrah terjadi saat imunisasi. Namun, sejauh ini belum ada laporan orang yang menjalani vaksinasi meninggal setelah divaksin Covid-19. 

"Tapi, sampai sekarang kan belum ada berita dari perusahan ataupun farmasi, dari kementerian atau yang memproduksi vaksin itu, ada kasus yang menyebabkan kematian," ungkapnya.

Menurut Doni, kasus kematian Iptu LT itu merupakan yang pertama di Maluku. Sebelumnya, belum ada kasus seseorang meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 di wilayah itu. Oleh karena itu, Doni akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kasus tersebut. 

"Ini kejadian pertama, lalu dikaitkan dengan vaksin, tapi hasil pemeriksaan lab ternyata dia positif corona," ujarnya. 

Ia mengakui, meski dipastikan korban meninggal karena Covid-19, pihaknya juga masih mengkaji kejadian itu.

"Nah, semua kejadian itu dicatat dan dilaporkan ke kementerian dan sesuai prosedurnya nanti dianalisis," ujarnya. 

Dua kali masuk RS Iptu LT diketahui mengikuti vaksinasi massal pada 30 Maret 2021. Besoknya, ia mengalami meriang dan demam. Menurut Doni, saat itu Iptu LT sempat memeriksakan diri ke rumah sakit. Dokter pun memberi obat penurun panas dan demam. 

"Jadi setelah sembuh, beberapa hari kemudian korban ini masuk lagi ke rumah sakit karena kakinya sakit dan demam," ujarnya.

Doni menduga ada kemungkinan Iptu LT positif Covid-19 sebelum menjalani vaksinasi. Namun, karena kondisinya sehat, sehingga komandan kompi itu tak memiliki gejala.

Ia mencontohkan, saat rapid test massal yang diikuti 500 ASN Pemprov Maluku ternyata ada yang reaktif, padahal saat itu mereka terlihat sehat dan bugar. 

"Nah, ini sama kasusnya, pertanyaannya kenapa dia bisa (positif)? Kan ada OTG," jelasnya. 

Ia menambahkan, gejala demam setelah disuntik vaksin Covid-19 bisa saja dialami penerima vaksin. 

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x