CERDIKINDONESIA - Kini, Gunung Semeru terpantau masih stabil, statusnya masih level II.
"Tingkat aktivitas masih fluktuatif, tidak ada gejala peningkatan aktivitas dan kejadian awan panas guguran menurun, namun akan dipantau terus," kata Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani di Lumajang, Jawa Timur dalam keterangan pada Kamis 3 Desember 2020.
Baca Juga: Ustad Maheer Ditangkap Bareskrim atas Kasus Penghinaan Habib Luthfi
Ia menegaskan jika visual Gunung Semeru pada Kamis pagi juga teramati ada kepulan asap putih tebal intensitas sedang dengan ketinggian asap kurang lebih 500 meter.
Berdasarkan pengamatan Pos Pantau Gunung Api Semeru pada periode Kamis pada pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah, kemudian Gunung Semeru dominan tertutup kabut.
Baca Juga: Mantan Anggota BPK Rizal Djalil Dipanggil KPK Setelah ditetapkan Jadi Tersangka
"Untuk kegempaan terekam letusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 11 mm selama 55 detik, kemudian guguran sebanyak 13 kali dan tektonik jauh sebanyak satu kali," katanya.
Ia menjelaskan Gunung Semeru berada pada level II. Untuk itu, direkomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km.