Letusan Gunung Merapi Diprediksi Efusif, Ganjar Pranowo Ingatkan Jangan Anggap Remeh

- 30 November 2020, 07:12 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Humas Pemprov Jateng).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Humas Pemprov Jateng). /

CerdikIndonesia - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan Gunung Merapi diprediksi alami erupsi efusif atau lelehan. Statusnya telah dinaikkan jadi Level III atau Siaga.

Baca Juga: Waspada! Daftar Daerah yang Berisiko Erupsi Gunung Merapi

"Letusan efusif yang dapat terjadi sewaktu-waktu itu akan memiliki kesamaan dengan erupsi 2006," kata Hanik dalam, Minggu, 29 November 2020.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi erupsi eksplosif juga. Namun, diperkirakan tidak akan sebesar erupsi 2010.

Baca Juga: Politisi PDIP: Hak Rizieq Merahasiakan Hasil Swab Test Tapi Wajar Publik Mendesak

Hanik menuturkan prediksi itu didapat berdasarkan fakta temuan secara periodik, yang mana hingga sejauh ini tidak terpantau adanya indeks kegempaan vulkanik dalam.

Selain itu, berdasarkan data yang dihimpun dari pengamatan, gas yang dapat mempengaruhi pola erupsi telah terlepas secara berangsur-angsur dan pola kegempaan memiliki kesaman dengan pra erupsi pada 2006.

Baca Juga: BNPB Minta Antisipasi La Nina Untuk Kurangi Risiko Bencana Gunung Merapi

"Karena terjadinya kegempaan vulkanik dalam itu tidak ada (tidak terpantau alat). Tidak ada tekanan berlebih dari dapur magma. Pola kegempaan juga mirip 2006. Gas-gas terilis lebih dulu," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau agar seluruh komponen tetap siaga dan jangan menganggap remeh prediksi efusif tersebut.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Positif Covid-19, Begini Kondisinya

Sebab, erupsi Gunung Merapi pada periode sebelumnya telah memberikan pelajaran dan gambaran yang nyata tentang potensi dan ancaman bahayanya.

"Dulu ada 'bunker' bawah tanah, tapi nyatanya nggak kuat," kata Ganjar.

Baca Juga: Kematian Maradona Diselidiki Otoritas Argentina, Ada Kejanggalan?

Sejauh ini, Ganjar yakin masyarakat di lereng Gunung Merapi sudah lebih mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadi erupsi.

Di samping itu, dia juga percaya bahwa masyarakat lereng Gunung Merapi memiliki kearifan lokal tentang Early Warning System yang baik dan masih dipertahankan hingga saat ini.

Baca Juga: Buntut Swab Rizieq Shihab, 4 Direksi RS Ummi Bogor Akan Diperiksa Hari Ini

Ganjar juga meminta seluruh komponen dan pemerintah di daerah menggunakan hasil monitoring BPPTKG terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

Fungsinya untuk bahan pertimbangan mengambil kebijakan berbasis mitigasi bencana.

"Kita perlu memberikan pikiran dan gambaran yang bersifat teknis, sehingga risiko bencana bisa kita kurangi," katanya.

Baca Juga: Rizieq Dapat Surat Panggilan, Polisi: HRS Akan Diperiksa 1 Desember

Senada dengan Ganjar, Hanik mengajak seluruh masyarakat di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar selalu waspada dan dapat memahami tentang fenomena alam gunung berapi.

Baca Juga: Sambut Senin dengan Puisi Perjuangan Chairil Anwar 'Si Binatang Jalang'

"Biarkanlah merapi berekspresi. Kita sudah mengambil manfaat dari Merapi. Insha Allah nanti manfaatnya kita dapatkan kembali," tuturnya.***

Editor: Arjuna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x