Baca Juga: Luhut Minta KPK Tak Berlebihan Usut Kasus Menteri KKP, KPK: Pemeriksaan Tidak Ada Istilah Berlebihan
"Setelah kami tinjau tanggulnya tadi ada yang rusak, kurang lebih 50 meter. Itu yang menyebabkan di daerah ini volume air cukup tinggi, merendam beberapa rumah di sini. Setelah ini surut kita akan perbaiki dan mengevaluasi untuk normalisasi, karena tampaknya kedalaman sungai sudah berkurang," kata Edy Rahmayadi.
Banjir kali ini disebabkan karena meluapnya Sungai Padang yang membelah Kota Bukit Tinggi.
Banjir merendam sebagian besar wilayah Kota Tebing Tinggi sejak, Jumat, 27 November 2020. Namun, hingga Sabtu, volume air semakin tinggi dan merendam beberapa kawasan yang ada disitu.
Baca Juga: Penangkapan Menteri KKP Oleh KPK, Tidak Ada Kaitan Dengan Politik
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi terdapat lima kecamatan yang terdampak cukup parah pada banjir kali ini, yaitu Kecamatan Rambutan, Bajenis, Padang Hulu, Tebing Tinggi Kota, dan Padang Hilir.