Lalu, pada Desember 2019, otoritas Arab Saudi akhirnya menyatakan masalah yang menimpa Habib Rizieq sudah "clear".
Mereka juga mencabut status palsu yang disematkan kepada Habib Rizieq.
"Ya mereka menyebutnya informasi sampah, begitu kalau diterjemahkan ," tambanya.
Baca Juga: Prabowo dapat Telepon dari Menhan AS, Bahas Kerja Sama Pemulangan Jenazah Tentara Perang Dunia II
bahkan, lanjut Munarman, pemerintah setempat menawarkan kebebasan tinggal di Arab Saudi dalam jangka waktu lama.
"Mereka menawarkan greencard. Kalau di sana Igoma namanya. Karena mereka khawatir. Mereka memohon agar Habib tak terburu-buru pulang karena khawatir ada pihak ketiga yang mengancam jiwa anda. Mereka bilang begitu," ungkapnya.***