Uu Ruzhanul Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Potensi Bencana Hidrometeorologi

20 Oktober 2020, 22:03 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri acara Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir dan Longsor di Kawasan Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Selasa (20/10/20). ( /Awangmuda/Humas Jabar

 

CerdikIndoensia - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan.

Baca Juga: Demokrat dan PKS Ikut Dalam Pembahasan UU Cipta Kerja, Keluar diakhir Kata Supratman di ILC TV One

"Harapan kami masyarakat harus selalu waspada dengan adanya banjir dan longsor," kata Kang Uu saat menghadiri acara Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir dan Longsor di Kawasan Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Selasa (20/10/20).

 

"Jabar rawan bencana. Saat ini sudah terjadi banjir bandang, banjir genangan, longsor, dan puting beliung, di sejumlah daerah," imbuhnya.

Baca Juga: Sudah Sampai Manakah Kesiapan Indonesia Bakal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20?

Acara yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut turut dihadiri Kepala BNPB Doni Monardo, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Bupati Bogor Ade Yasin.

 

Kegiatan dimulai dengan peninjauan Titik Nol Kilometer Sungai Ciliwung. Peninjauan dilakukan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Jajarannya Persiapkan Vaksin Covid-19 Sebaik Mungkin

Peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi setelah BMKG Jepang, Amerika Serikat, dan Australia telah mendeteksi terjadinya La Nina di Samudera Pasifik. Setelah peninjauan, penanaman bibit vertiver, ecalyptus, dan penebaran 10 ribu benih ikan di Telaga Saat dilakukan.

 

Kang Uu menyatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah mengambil langkah antisipasi. Ia pun mengajak masyarakat untuk merawat dan melestarikan lingkungan.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Tuai Kritikan, KSP: Kita Tidak Alergi Kritik Tapi Tidak Juga Anarkisme

"Jangan membuat kerusakan di bumi ini. Hari ini kami melakukan kegiatan luar biasa untuk mengantisipasi sekaligus meningkatkan keimanan kita," ucapnya.

 

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan saat musim hujan. Hal itu dilakukan untuk menekan potensi munculnya korban jiwa manakala bencana terjadi.

Baca Juga: Viral Jamuan Makan Siang Djoko Tjandra, Kajari: Itu Hanya Jatah Makan Siang

“Paling penting adalah mitigasi nonstruktural. Artinya, yang berupaya berfungsi kepada masalah kultural, masalah perilaku. Dan kalau kita sedang mempersiapkan diri dengan memperhatikan masalah perilaku, menjaga lingkungan, dan juga mengantisipasi dengan kesiapsiagaan ini, akan bisa mengurangi risiko. Utamanya risiko (munculnya) korban jiwa,” katanya.

 

Menurut Doni, kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, sampai masyarakat, sangat penting untuk mengantisipasi potensi bencana.

Baca Juga: Kemenkes Tetapkan Usia Prioritas Untuk Dapatkan Vaksin Covid-19

"Dalam beberapa tahun terakhir, BNPB melihat ada hal positif yang dilakukan banyak pimpinan daerah. (Salah satunya) dengan melibatkan banyak komponen. Ketika ada informasi curah hujan tinggi, masyarakat yang tinggal di sepanjang sungan mengikuti informasi dari hulu," ucapnya.

 

Jika semua komponen masyarakat terlibat, kata Doni, informasi dan proses evakuasi dapat berjalan optimal. Dengan begitu, risiko munculnya korban jiwa dapat terus ditekan, baik di daerah sungai maupun lereng.

Baca Juga: La Nina Datang, Waspadai Banjir Bandang

"Laporan yang ada itu akan diikuti dengan evakuasi. Ketika prosedur ini dilakukan, ketika banjir bandang tiba, maka masyarakat akan selamat,” katanya.

 

“Demikian juga peringatan yang disampaikan oleh BPBD kepada daerah-daerah atau permukiman yang berada di lereng-lereng bukit atau lereng gunung," tambahnya.

 

***

Editor: Kurniawan Rio

Tags

Terkini

Terpopuler