CerdikIndonesia - Perampokan yang berujung tewasnya seorang Guru SDN di Lumban Lobu Kabupaten Toba yang dilakukan oleh tiga orang tersangka dan satu di antaranya JH menjadi DPO merupakan anak dibawah umur, dan telah direncanakan oleh kedua tersangka JH (15) dan YPT (24) di sebuah warnet di Porsea.
Demikian disampaikan Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya S.Ik saat melakukan konferensi pers di Mako Polres Toba, Jumat, 28 Mei 2021, bahwa kedua tersangka merencanakan aksinya saat berada di Warnet Pudan di Kota Porsea Kabupaten Toba.
Akala menyampaikan kronologi rencana para tersangka bahwa pada hari Minggu Tanggal 23 Mei 2021, sekira pukul 14.00 Wib, tersangka JH dan YPT sudah berada di dalam sebuah warnet Pudan di Kota Porsea dan berniat akan merencanakan dan melakukan pencurian, dan hendak mempersiapkan benda yang dipergunakan saat mencuri.
Saat pukul 16.30 WIB JH dan YPT mencari dan mempersiapkan benda sebagai alat yang akan digunakan untuk melakukan pencurian.
"Mereka menyiapkan 1 buah obeng dan 1 buah kunci baut, dan benda tersebut dikuasai oleh JH," ungkap Kapolres Akala.
Selanjutnya pada pukul 21.00 WIB kedua tersangka kembali masuk di warnet berbeda di Porsea.
"Mereka masuk di warnet Dita di Porsea, JH dan YPT selalu berdampingan pada saat berada di warnet tersebut, dan JH mengatakan kepada YPT untuk rencana mereka melakukan pencurian di kampungnya Desa lumban Lobu Kecamatan Bonatua." ujar Akala.
JH beralasan disana ada sebuah rumah yang dihuni oleh guru perempuan dan tinggal sendiri di rumah, dan dipastikan ada laptop, hp dan benda berharga lainnya.
Baca Juga: Seorang Guru SD Ditusuk Sebanyak 24 Kali sampai Tewas di Kabupaten Toba, Polisi Sedang Kejar Pelaku
Selanjutnya pukul 21.30 WIB, YPT mengirim pesan (chat) kepada NDN (16) melalui FBM dan mengajaknya untuk melakukan pencurian, dan ketiganya bersama-sama berada di dalam warnet Dita.
Pada Pukul 23.00 saat warnet Dita Tutup maka ketiga tersangka pindah ke warnet Bintang Baru namun hanya berselang 30 menit di warnet Bintang Baru, mereka lalu berangkat ke tempat target di Lumban Lobu.
Saat hendak berangkat ketiga tersangka tidak memiliki kendaraan untuk berangkat sehingga JH dan NDN meminjam sepeda motor Honda Beat warna Putih dari temannya.
Baca Juga: Update Terbaru Kasus Guru SD di Toba Tewas Dibunuh , Seorang Saksi Melihat Jejak Kaki Berlumur Darah
Setelah mereka mendapatkan kendaraan, maka Pukul 01.00 dini hari mereka bertiga berangkat menuju Lumban Lobu dengan sepeda motor di kendarai oleh YPT.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru SD Negeri di Kabupaten Toba, ditemukan meninggal bersimbah darah di rumahya pada 24 Mei 2021 kemarin, ia ditemukan dengan tubuh bersimbah darah dengan 24 luka tusukan benda tajam.
Saat ini polisi sudah menangkap dua pelaku dan satu orang masih buron kemudian sudah ditetapkan menjadi DPO, dua pelaku masih di bawah umur.***