Waspada! Badai Siklon Tropis Seroja Masih Terus Mengancam Lima Provinsi, BMKG Minta Masyarakat Siaga

7 April 2021, 16:04 WIB
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan Siklon Tropis Seroja melalui citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Selasa, 6 April 2021. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

CerdikIndonesia - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) menjelaskan dampak Badai Siklon Tropis Seroja berpotensi masih akan terus mengancam di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta hujan intensitas sedang di Nusa Tenggara Timur," terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam siaran pers tertulisnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Mengizinkan 150 Ribu Jemaah Umrah Selama Bulan Ramadhan, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Menurut pantauan BMKG, saat ini siklon Seroja berada di Samudra Hindia sebelah barat daya, tepatnya pada 12.3 Lintang Selatan, 118.8 Bujur Timur atau sekitar 465 km sebelah Barat Daya Waingapu.

Adapun, Badai Siklon Tropis Seroja bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara itu, wilayah waspada hujan sedang-deras disertai angin kencang meliputi Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karang Asem, Klungkung, Kodya Bali, Tabanan, Bantul, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan.

Baca Juga: Bulan Ramadhan Sebentar Lagi, Kapan 1 Ramadhan 1442 H?

Kemudian Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Kota Malang, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya.

Kemudian, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Manggarai, Ngada, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara.

Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Sudah Dibuka Sejak 5 Maret, Wamen LHK Imbau Pendaki Jangan Pelihara Sampah

Masih dari keterangan BMKG, gelombang dengan tinggi empat hingga enam meter berpeluang terjadi di perairan selatan NTB sampai selatan Pulau Sumba akibat siklon itu.

Lalu, di perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan pulau Jawa hingga NTB, Samudera Hindia selatan pulau Jawa, Bali, sampai pulau Rote waspada tinggi gelombang mencapai dua hingga empat meter.***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler