Ia menambahkan pada akhir tahun alat ini sudah bisa dipasarkan secara komersial, dimana sudah proses pengujian, scaling up, pengembangan inovasi lanjutan dialnjutkan. “Saya kira ini hasil kerja sama gotong royong dan multidisiplin antar ilmuwan,"imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19 Harus Dipersiapkan
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng., menyampaikan apresiasi atas peran dan kontribusi RSUP Dr. Sardjito dalam pelaksanaan uji diagnostik GeNose C19. “Kami sangat berharap seluruh pihak mendukung pengembangan produk inovasi GeNose C19 ini agar dapat segera dimanfaatkan untuk mitigasi dan percepatan penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi Indonesia,” harapnya.
Seperti diketahui, GeNose C19 merupakan inovasi pertama di Indonesia yang digunakan untuk pendeteksian Covid-19 melalui embusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.
GeNose C19 juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. GeNose C19 telah menjalani uji profiling di RS Bhayangkara Polda DIY dan Rumah Sakit Lapangan Khusus covid-19 Bambanglipuro, Bantul dengan akurasi sistem lebih dari 95 persen.
Baca Juga: WhatsApp Hadirkan Fitur Bisukan Obrolan Selamanya
GeNose C19 ini diharapkan dapat memutus penyebaran Covid-19 dengan keunggulan biaya per uji lebih murah, hasil tes lebih cepat diketahui sehingga keputusan tindakan isolasi lebih cepat. Alat yang berbasis elektronik ini mudah diproduksi secara massal karena menggunakan analisis data Artificial Intelligence (AI) secara paralel dan masif, dan spesifitas dan Sensitivitas yang tinggi.