CERDIKINDONESIA – Sebenarnya tidak masalah jika sedang berada di situasi dimana kita merasa sedang tidak baik-baik saja.
Tetapi, banyak orang yang mengabaikan hal tersebut dan memilih berusaha terlihat baik-baik saja dan menutupi kesedihan mereka.
Hal tersebut dikenal dengan istilah Toxic Positivity. Istilah tersebut seperti sebuah paradoks; seseorang mengatakan dan berusaha terlihat baik-baik saja, padahal dia sedang merasakan emosi dan kesedihan yang negatif.
Biasanya, orang-orang seperti itu tidak mau terlihat lemah di depan orang lain. Mereka ingin selalu terlihat kuat dan mampu mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi.
Kalimat positif biasanya keluar ketika seseorang sedang berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri agar cepat bangkit dalam keterpurukan.
Toxic positivity bisa juga muncul dari orang lain sebagai ucapan penyemangat yang malah menjadi sesuatu yang menyedihkan bagi orang yang sedang mengalami masalah.
Selain itu, toxic positivity yang muncul dari luar diri seseorang biasanya menjadi paksaan atau dorongan kepada seseorang yang sedang merasakan sedih untuk mengambil sisi positif dari kejadian yang dia alami tanpa memberikan kesempatan untuk meluapkan emosinya.