CerdikIndonesia - Presiden Donald Trump dinyatakan kalah dalam Pemilu Amerika Serikat menurut berbagai sumber. Ia sempat menolak kekalahan tersebut.
Diakhir masa jabatannya, Ia melakukan reshuffle reshuffle menterikabinet hingga menjual jet.
Atas sikap Donald Trump tersebut, berpotensi terjadi gangguan disaat transisi pemerintah. Alasannya proses transisi biasa diurus tim Presiden Amerika Terpilih dan badan Layanan Administrasi Umum (GSA).
Baca Juga: Joe Biden Lakukan Kebijakan Politik Pada Arab Saudi
GSA bisa memulai proses transisi begitu jelas siapa yang memenangi Pemilu AS. Sikap Trump yang berkukuh menang dan mengajukan gugatan sengketa pemilu bisa membuat GSA menolak proses transisi.
"Kami belum memutuskan bahwa ada pemenang yang jelas," ujar juru bicara GSA, Selasa, 10 November 2020.
Selain itu, Donald Trump memutuskan merombak kabinet di akhir-akhir masa jabatannya ini. Ia memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan menggantinya dengan Christopher Miller, direktur National Counterterrorism Center. "Mark Esper telah diberhentikan," cuit Trump di Twitter.