Ekspor Tekstil Indonesia ke Turki Menurun Hingga 49 Persen

- 4 November 2020, 08:02 WIB
Ilustrasi pabrik kain, garmen, tekstil.
Ilustrasi pabrik kain, garmen, tekstil. /Pixabay/Mploscar/

 

 

CerdikIndonesia – Kementerian Perdagangan mencatat sepanjang periode Januari-Agustus 2020, ekspor produk tekstil Indonesia ke Turki mengalami penurunan sebesar 49,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 menjadi senilai 168,9 juta dolar AS.

 Baca Juga: Saatnya Generasi Muda Aktif Bangun Industri

Saat ini Turki berhati-hati menerapkan penambahan tarif tersebut sehingga tetap berada di bawah bound tarif WTO akibat pandemi COVID-19 saat ini.

 Baca Juga: BNI dan HIPMI Bantu Sektor UMKM

Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Marthin Simanungkalit dalam webinar "Ekspor Produk Tekstil Indonesia ke Turki: Tantangan dan Peluang" di Jakarta, Selasa, mengatakan secara keseluruhan ekspor produk tekstil Indonesia ke seluruh dunia juga merosot cukup tajam sebesar 19,92 persen menjadi 7,03 miliar dolar AS.
Baca Juga: Bulog Percepat Pembangunan Gudang Beras di Desa Sukasenang
"Ekspor ke Turki 168,9 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2020, anjlok 49,79 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 336,3 juta dolar AS. Ini patut jadi perhatian terlebih Turki merupakan tujuan ekspor tekstil keenam setelah AS, Jepang, China, Korea Selatan dan Jerman," katanya.

 Baca Juga: OST Story of Kale,  I Just Couldn’t Save You Tonight - Ardhito Pramono ft. Aurelie Moeremans

Marthin menjelaskan Turki termasuk negara yang lihai mengelola kebijakan perdagangannya. Turki hanya mengikatkan 50,5 tarif bea masuk impornya kepada WTO. Dari keseluruhan pos tarif negara tersebut, 43 persen diantaranya merupakan produk industri.

Baca Juga: Lirik Lagu Cukup Semene dari Jihan Audy

"Artinya, sejumlah 49,5 persen pos tarif Turki tidak dikonsesikan bea masuknya kepada WTO. Dengan demikian Turki bebas menaikkan atau menurunkan bea masuk impor tersebut sesuai kepentingan nasionalnya tanpa digugat oleh negara anggota WTO lain," jelasnya.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x