Bakhtiar Aly, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Komunikasi Publik menyampaikan bahwa keberadaan media sosial yang merupakan salah satu ciri negara demokrasi tersebut, dapat membantu kita untuk menghemat waktu.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Kemdikbud Angkat Mahasiswa Jadi Duta Edukasi Perubahan Perilaku, Ada Poin
“Yang menjadi kegalauan adalah banyaknya hoaks yang lebih cepat tersebar dan meresahkan masyarakat”, ungkap Bakhtiar.
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Darmadi Aries Wibowo menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran untuk meningkatkan publikasi guna mendorong kinerja eksport produk perikanan.
“Seluruh ASN Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) harus mendukung kebijakan KKP melalui media sosial”, cetus Darmadi.
"Facebook, instagram dan youtube untuk jadi media pemasaran," kata Erwin.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Kemdikbud Angkat Mahasiswa Jadi Duta Edukasi Perubahan Perilaku, Ada Poin
Dalam forum yang diikuti oleh 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ikan hias ini, Erwin menekankan konsistensi dan kesabaran dalam membuat konten pemasaran. "Yang penting kita siapkan akun yang organik, jangan beli akun jika ingin berjualan," urainya.
Senada, praktisi media sosial sekaligus influencer, Deecy Lauw menyebut medsos membuka ruang untuk branding produk UMKM. Dia pun berbagi cerita terkait pemanfaatan akun medsos bagi pelaku usaha. Dimulai dengan pemilihan nama brand yang sederhana dan mudah diingat, kemudian mengulas keunggulan produk.