Jambi Tenggelam dalam Kabut Asap, Wali Kota Instruksikan Siswa Belajar dari Rumah

- 2 Oktober 2023, 15:42 WIB
Tim saat menanggulangi karhutla di Jambi.
Tim saat menanggulangi karhutla di Jambi. /ANTARA/Ho/BPBD Jambi/

CERDIK INDONESIA - Kota Jambi saat ini tenggelam dalam kabut asap yang tebal akibat kebakaran hutan dan lahan yang sudah berlangsung sejak awal bulan September 2023. Pemerintah Kota Jambi telah mengeluarkan instruksi kepada semua lembaga pendidikan untuk melakukan proses belajar-mengajar secara daring (online) mulai tanggal 2 hingga 4 Oktober 2023.

Keputusan ini adalah hasil dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, pada Minggu, 1 Oktober 2023. Surat edaran tersebut adalah Nomor PK.02.01/2770/Disdik/2023 tanggal 1 Oktober 2023 dan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran selama masa bencana kabut asap di Kota Jambi.

Isi surat edaran tersebut adalah mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (online) bagi siswa mulai dari tingkat Kelompok Bermain/KB, PAUD, TK, SD, hingga SMP baik sekolah negeri maupun swasta. Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 2 Oktober hingga 4 Oktober 2023.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Jambi Hari ini, Jumat, 29 April 2023: Akan Hujan pada Dini Hari dan Kabut pada Pagi hari

Meskipun pembelajaran dilakukan dari rumah, para kepala sekolah dan staf pendidikan diminta untuk tetap memberikan materi pembelajaran kepada siswa agar mereka tetap dapat belajar. Sistem pembelajaran dari rumah ini dianggap sebagai salah satu metode yang efektif.

Selain itu, pemerintah Kota Jambi juga mengimbau orangtua untuk menjaga anak-anak mereka dan menghindari mereka bermain di luar rumah selama periode pembelajaran jarak jauh ini yang dipengaruhi oleh kabut asap.

Langkah Strategis Pemerintah Melindungi Masyarakat

Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi, Abu Bakar, menjelaskan bahwa surat edaran ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah Kota Jambi untuk melindungi masyarakat dan ekosistem lingkungan yang mungkin terkena dampak kabut asap dalam jangka waktu yang panjang.

Baca Juga: Dunia Terkagum, Ini 10 Fakta Tentang Aceh, Mulai dari Kekayaan Alam Hingga Tragedi Tsunami 2004

"Kepada masyarakat kami imbau untuk mengurangi aktivitas luar ruang, terutama bagi anak-anak selama PJJ berlangsung," katanya di Jambi, Minggu, 1 Oktober 2023, dilansir dari Antara.

Abu Bakar juga mengingatkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama anak-anak selama periode pembelajaran jarak jauh.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari sumber polusi, menghindari merokok, menutup ventilasi di rumah, kantor, sekolah, dan tempat umum ketika kualitas udara sangat buruk. Penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruangan juga sangat disarankan dalam kondisi ini.

Abu menekankan bahwa kabut asap berpotensi merugikan kesehatan masyarakat, sehingga dia mendorong masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta segera mencari perawatan medis jika mereka mengalami masalah kesehatan.

Pemerintah Kota Jambi akan terus memberikan informasi mengenai situasi kabut asap. Kebijakan-kebijakan strategis lainnya juga akan diumumkan secara luas dan cepat kepada masyarakat.

Baca Juga: Anies Baswedan: Pemerintah Sekarang Cuma Beri Rakyat 2 Tugas yaitu saat Pemilu dan Bayar Pajak

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat bahwa luas lahan yang terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah mencapai sekitar 550,33 hektare di wilayah tersebut.

Kabupaten Batanghari adalah wilayah terbesar yang terdampak karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 439,54 hektare, sementara Kota Jambi mengalami yang paling sedikit dengan hanya empat hektare yang terbakar.

Dodi Candra, Pejabat Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Provinsi Jambi, menjelaskan bahwa lahan-lahan ini terbakar sejak awal tahun hingga tanggal 30 September 2023. Dia juga mencatat bahwa tingkat kebakaran pada tanggal 29 dan 30 September 2023 sangat tinggi.***

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah