Fantastis! Pemerintah Gelontorkan Dana Sebesar Rp30 Triliun untuk Atasi Stunting

- 30 Agustus 2023, 21:46 WIB
Foto ilustrasi. Chief Executive Officer (CEO) Yayasan Care Peduli (YCP), Bonaria Siahaan menyampaikan faktor ekonomi bukan satu-satunya faktor penyebab terjadinya stunting, namun bisa juga karena orang tua tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang cara memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak.
Foto ilustrasi. Chief Executive Officer (CEO) Yayasan Care Peduli (YCP), Bonaria Siahaan menyampaikan faktor ekonomi bukan satu-satunya faktor penyebab terjadinya stunting, namun bisa juga karena orang tua tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang cara memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak. /Universitas Muhammadiyah Surabaya/

CERDIK INDONESIA - Pemerintah Republik Indonesia tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk penanganan stunting. Hal ini disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

"Dari Rp30 triliun sekitar Rp20 triliun diserahkan ke Kementerian Sosial. Ini untuk dibagi dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH)," katanya saat Reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Tingkat Nasional Tahun 2023, Rabu, 30 Agustus 2023.

Ia mengatakan anggaran dana PKH untuk masyarakat diharapkan untuk membeli makanan bergizi. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang menggunakan dana PKH untuk kebutuhan pribadi.

"Perlu pengawalan agar tepat sasaran. Di lapangan saya pernah menemui masih ada stunting padahal sudah dapat PKH. Lalu ada yang bilang kalau uangnya dipakai untuk kredit motor, ada yang buat beli rokok," kata dia.

Baca Juga: Heru Budi Hartono Instruksikan Pasang 300 Penyemprot Air di Atas Gedung untuk Kurangi Polusi Jakarta

Ia mengatakan, anggaran dana sekitar Rp7 triliun dari Rp30 triliun itu dialokasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Di mana sebagian besar digunakan untuk BPJS Kesehatan.

"Sisanya dari anggaran stunting 2023 terbagi di kementerian dan lembaga," ujar dia. Sementara menurut Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh ada beberapa program Presiden Jokowi yang diperhatikan oleh pihaknya.

Antara lain stunting, kemiskinan, pariwisata, dan UMKM. Ia sendiri mengakui masih terdapat beberapa tantangan untuk menjalankan program dana bantuan.

"Dana Rp20 triliun untuk PKH maksudnya untuk dibelikan makanan, tapi ternyata semua ternyata dibelikan makanan. Terbukti tidak gampang menjalankan program di masyarakat," kata dia.

Ia mengakui, program penurunan stunting sendiri sudah bagus. Namun, dirinya mengingatkan agar BKKBN tidak memikirkan anggaran di tempat lain.

"Semua kementerian lembaga targetnya besar, anggaran terbatas. Tapi saya selalu sampaikan jangan pernah menjawab kalau kinerjanya enggak tercapai karena anggaran terbatas," ucapnya menegaskan.

Baca Juga: Bahaya Mikroplastik Semakin Mengancam, Dapat Sebabkan Penurunan Kemampuan Hati dan Otak

Kepala BKKBN kembali mengatakan jika BKKBN mempunyai dua visi. Pertama, menjaga pertumbuhan penduduk seimbang, kedua menciptakan mewujudkan keluarga berkualitas.

"Bangga kencana, pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana adalah arahan Presiden. Memang keluarga memang jadi pondasi untuk kemajuan bangsa," kata dia kembali.

"Oleh karena itu kemudian keluarga harus diurus dengan baik. Maka masyarakat, bangsa, dan negara akan sukses," ujar dia.

Ia mengatakan, revolusi mental harus diterapkan di keluarga, Karena membangun karakter anak, Istri, Suami, dan keluarga itu dapat menjadi pondasi bangsa.

"Revolusi mental itu menjadi cikal bakal untuk mengendalikan gangguan mental emotional disorder juga. Terkait dengan stunting ini, pemerintah sudah punya komitmen tinggi, untuk itu tahun 2023 pemerintah melepaskan anggaran Rp30 triliun untuk stunting," ucap dia.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x