Pilot Susi Air Ditangkap Sebagai Pesan dan Jaminan, Mahfud: Utamakan Keselamatan Sandera

- 15 Februari 2023, 13:16 WIB
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens. /istimewa./

Artinya dengan ditangkapnya Philips menandakan dan menunjukkan bahwa Papua ingin merdeka. Cara tersebut adalah suatu cara perjuangannya bagi mereka.

Penyanderaan Philips adalah bisa dikatakan jaminan agar Papua bisa merdeka dan diakui. Bahkan OPM juga bersikeras dan kekeh tidak akan melepas pilot Susi Air sebelum keinginan dan tuntutan mereka terpenuhi.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Kantor Polsek Astana Anyar Bandung, Identitas Pelaku Sudah Ditemukan

"Kami tangkap pilot dari Paro. Karena Indonesia tidak pernah mengaku Papua merdeka. Jadi kami tangkap pilot karena semua negara harus buka mata untuk Papua merdeka," ujar OPM.

OPM ingin diakui kemerdekaannya bukan hanya dari Indonesia melainkan semua Negara.

Upaya Pemerintah RI

"Pemerintah akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan terhadap sandera dengan pendekatan-pendekatan yang sifatnya persuasif, karena yang diutamakan adalah keselamatan sandera," kata Mahfud MD, dalam video keterangan Pers.

Pemerintah akan berusaha dengan baik dan maksimal mengenai kasus kejadian ini, yang pastinya mengedepankan keselamatan Philips Mark. Mahfud mengatakan akan menggunakan pendekatan persuasif yang akan dilakukan pemerintah RI.

Baca Juga: Cair! Inilah Beberapa Bansos di Bulan Desember 2022

Akan tetapi, Mahfud MD menekankan bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan menempuh upaya lain mengingat penyanderaan warga sipil adalah tindakan yang tidak bisa diterima dengan alasan apapun. "Oleh sebab itu, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera, tetapi Pemerintah tidak menutup upaya lain," kata Mahfud.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x