Sosok Sultan Hadiwijaya menurutnya adalah sosok ulama besar dan raja besar. "Ulama besar dan raja besar ini. Makanya ada anak-anak kecil nyanyi gini saya jengkel sekali," tambahnya.
Menurutnya sebagai nenek moyang ulama di Jawa, Joko Tingkir adalah sosok yang mulia, yang tidak seharusnya dipakai bahan bercandaan.
"Nama Joko Tingkir ini nama orang, sosok yang mulia jangan dijadikan guyonan lah," tambahnya.
Selain itu, Joko Tingkir adalah sosok pejuang saat melawan penjajah Belanda. Hal itu pun kemudian diteruskan oleh keturunannya, yakni Sultan Agung yang merupakan pahlawan nasional.
"Beliau adalah pejuang sama dengan Sultan Agung yang sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Itu buyut-nya Sultan Agung. Joko Tingkir ini adalah raja yang melahirkan raja-raja dan ulama di Jawa. Jadi bukan orang sembarangan," tambahnya.
Oleh karena itu, kata Gus Muwafiq, tidak layak jika nama Joko Tingkir dijadikan guyonan dalam lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet.
Pihaknya mengimbau kepada penyanyi dan masyarakat, untuk tidak lagi menyanyikan lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet'. Apalagi menciptakan lagu guyonan dengan mencatut nama Joko Tingkir.
"Ya dihentikan saja, ndak enak kalau kita mengolok-olok nenek moyang kita. Itu (Nama Joko Tingkir) bukan legenda tapi nama, ada orangnya, yang seorang sultan. Imbauan saja, besok tidak terulang lagi," katanya.
Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq ini mengimbau agar tidak menyanyikan lagi lagu yang menghina nama Sultan Pajang, Hadiwijaya itu.