Spanduk Desakkan Tangkap Haji Isam Bertebaran di Depan Gedung, Warga: KPK Harus Berani Berantas Korupsi

- 6 Juni 2022, 14:41 WIB
Foto Spanduk Desakkan Tangkap H Isam/alief r
Foto Spanduk Desakkan Tangkap H Isam/alief r /

CERDIK INDONESIA - Berikut ini adalah informasi mengenai spanduk desakkan tangkap H Isam kini menjadi viral usai bertebaran di depan Gedung KPK.

Beredar spanduk di depan KPK bertuliskan mendesak KPK tangkap Haji Isam ramai diperbincangkan, pantauan berbagai pihak media di depan gedung Merah Putih KPK, banyak spanduk bertebaran sampai ke jembatan penyeberangan.

Awak media mencoba mewawancarai para pejalan kaki di depan gedung KPK, kemudian mendapatkan tanggapan yang beragam.

Baca Juga: Profil dan Biodata Hingga Karier Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor yang Baru Saja Kena OTT KPK

"Kami berharap KPK RI harus tegak lurus memberantas korupsi di Indonesia, KPK adalah lembaga penegak Hukum yang independen jadi tidak boleh lemah," ujar Risma salah satu pejalan kaki yang diwawancara sekitar Gedung KPK.

Hal senada juga disampaikan Yono selaku pejalan kaki di sekitar Gedung KPK saat dimintai tanggapannya mengatakan KPK harus berani berantas kasus korupsi atau maling uang rakyat agar Citra KPK tetap terjaga di mata masyarakat. Ujarnya

Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan menindaklanjuti dugaan keterlibatan Samsuddin Andi Arsyad alias Haji Isam dalam kasus rekayasa pajak PT Jhonlin Baratama.

Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan nama Haji Isam disebut oleh mantan pemeriksa di Direktorat Jenderal Pajak, yaitu Yulmanizar.

Ia menjadi saksi yang menyeret dua pejabat DJP Angin Prayitno dan Dadan Ramdani.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim, Dicecar Habis KPK Soal Dugaan Suap Pemenangan Tender Proyek

“Kami akan mendalami lebih lanjut lewat pemeriksaan saksi di sidang berikutnya,” ujar Ali, Selasa, 5 Oktober 2021.

Mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP Angin Prayitno Aji dan bekas Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan DJP Dadan Ramdani didakwa menerima total suap Rp 57 miliar.

Adapun rinciannya yakni adalah Rp15 miliar dari PT Gunung Madu Plantation (PT GMP), 500.000 dolar Singapura dari PT Bank Pan Indonesia (Bank Panin), dan 3,5 juta dolar Singapura dari PT Jhonlin Baratama.

Yulmanizar berperan besar dalam kasus H Isam ini karena ia yang memeriksa PT Jhonlin Baratama.

Dalam berita acara pemeriksaan, ia mengaku mengkondisikan pajak PT Jhonlin senilai Rp 10 miliar atas permintaan Agus Susetyo selaku konsultan pajak perusahaan. Agus menyampaikan permintaan ini datang langsung dari Haji Isam.

Baca Juga: Bupati Langkat Sumatera Utara Resmi Jadi Tersangka KPK, Punya Delapan Mobil Mewah Begini Harta Kekayaannya

Yulmanizar juga menguatkan dugaan tentang ‘fee’ Rp 40 miliar kepada Angin dan Dadan dari PT Jhonlin Baratama. Pada Juli-September 2019, Agus Susetyo secara bertahap menyerahkan 3,5 juta dolar Singapura atau setara Rp 35 miliar kepada Yulmanizar.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah