Radikalisme Bermanifestasi Dalam Beragam Konteks, Mulai Dari Stereotip Biasa Hingga Tindakan Ekstrimis

- 9 Februari 2022, 16:48 WIB
Arif Nurhakim, M.Pd (Direktur Gordah Intstitute)
Arif Nurhakim, M.Pd (Direktur Gordah Intstitute) /

CerdikIndonesia - Penangkapan tiga orang yang mengaku jendral Negara Islam Indonesia (NII) oleh Polres Garut, secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa Negara Indonesia sedang terancam.

Dengan adanya pembai’atan secara diam-diam yang dilakukan Negara Islam Indonesia (NII) berkedok Islam Bai’at ini  menjadi kajian yang harus ditelaah lebih dalam terkait motif serta fakta dilakukanya pembai’atan secara sembunyi-sembunyi.

Pasalnya Radikalisme sering dimaknai berbeda diantara kelompok kepentingan. Dalam lingkup keagamaan, radikalisme merupakan gerakan-gerakan keagamaan yang berusaha merombak secara total tatanan sosial dan politik yang ada dengan jalan menggunakan kekerasan.

Dalam studi Ilmu Sosial, Radikalisme diartikan sebagai pandangan yang ingin melakukan perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi yang dianutnya.

Dengan demikian, radikalisme merupakan gejala umum yang bisa terjadi dalam suatu masyarakat dengan motif beragam, baik sosial, politik, budaya maupun agama, yang ditandai oleh tindakan-tindakan keras, ekstrim, dan anarkis sebagai wujud penolakan terhadap gejala yang dihadapi.

Baca Juga: Cikapundung dan Masa Kejayaan Surat Kabar di Kota Bandung

Kelompok radikal memiliki ciri-ciri antara lain;

pertama sering mengklaim kebenaran tunggal dan menyesatkan kelompok lain yang tak sependapat. Klaim kebenaran selalu muncul dari kalangan yang seakan-akan mereka adalah Nabi yang tak pernah melakukan kesalahan ma’sum padahal mereka hanya manusia biasa.

Klaim kebenaran tidak dapat dibenarkan karena manusia hanya memiliki kebenaran yang relatif dan hanya Tuhan yang tahu kebenaran absolut.

Halaman:

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x