Ditambahkan lagi, Refly Harun sebut transparansi penggunaan anggaran kampanye sangat diperlukan untuk menghalau kepentingan para cukong.
Dirinya menyebutkan bahwa secara teoretis ada transparansi dana kampanye, sayangnya hal tersebut dinilainya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Ironisnya, menurut dirinya, para cukong telah memiliki cara untuk menyalurkan uang mereka sehingga lepas dari monitoring Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
"Jadi Ganjar ini hanya isu saja ya, belum tentu juga benar. Tetapi percukongan atau pertaipanan itu sudah menjadi rahasia umum. Hanya masalahnya kepada siapa cukong dan taipan itu akan meletakan pundi-pundinya dalam pemenangan Pilpres tahun 2024," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Berpeluang Besar Gantikan Jokowi di Pilpres 2024, Ganjar dan Anies Tak Mau Kalah
"Kita harus punya komitmen untuk menghalangi, untuk menghujat siapa saja calon-calon yang memang dibiayai oleh para cukong, dibiayai oleh para oligarki bisnis, dibiayai oleh kekuatan-kekuatan finansial yang bakal mengendalikan negara. Siapa pun presidennya misalnya," tegasnya.
***