Jepang Akan Melonggarkan Aturan Karantina Menjadi 3 Hari Untuk Pelancong Bisnis

- 3 November 2021, 05:18 WIB
Berniat kalahkan China, Jepang akan naikan anggaran belanja militer hingga 100 miliar dolar AS
Berniat kalahkan China, Jepang akan naikan anggaran belanja militer hingga 100 miliar dolar AS /Youtube Military World

CERDIKINDONESIA - Jepang berencana untuk mempersingkat masa karantina COVID-19 untuk pebisnis yang divaksinasi dari luar negeri pada saat kedatangan mereka di negara itu menjadi tiga hari, mungkin mulai minggu depan, kata pejabat pemerintah Selasa.

Aturan karantina yang dilonggarkan akan berlaku untuk pelancong bisnis jangka pendek setelah mereka masuk atau kembali ke negara itu di tengah penurunan infeksi virus corona yang terus berlanjut secara nasional, kata para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.

Saat ini, para pelancong yang diinokulasi dengan vaksin yang disetujui diharuskan menjalani masa karantina 10 hari setelah memasuki negara itu, sementara masa karantina 14 hari berlaku untuk kedatangan lainnya.

Baca Juga: BTS Panaskan Ruangan dengan 'Heat Up The Winter', Terima Kasih FILA KOREA!

Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi mengatakan pemerintah akan "meninjau secara bertahap" pembatasan masuk terkait virus di negara itu, karena peluncuran vaksin di daerah itu telah berkembang dengan mantap dan kalangan bisnis telah meminta pelonggaran kontrol perbatasan untuk membantu sektor pariwisata.

Mereka yang diinokulasi dengan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer, Moderna atau AstraZeneca, yang telah disetujui oleh pemerintah, akan memenuhi syarat untuk masa karantina yang lebih pendek.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers Selasa bahwa pemerintah akan mempertimbangkan apakah akan memperpanjang kelayakan untuk periode karantina yang lebih pendek kepada orang-orang yang telah menerima vaksin lain.

Baca Juga: Variety Show Baru 'New World' Gaet Lee Seung Gi, Kai EXO, Heechul Super Junior, Jo Boah, Park Na Rae!

"Kami akan mempertimbangkan akumulasi pengetahuan mengenai efektivitas vaksin dan langkah-langkah pengendalian perbatasan di negara lain," kata Matsuno.

Masuknya mahasiswa asing dan technical trainee juga diharapkan dapat dilanjutkan. Sekolah dan perusahaan yang berencana menerima mereka akan diminta untuk melaporkan terlebih dahulu rencana pergerakan mereka di Jepang dan bagaimana mereka akan diawasi untuk mencegah penyebaran virus, kata sumber tersebut.

Halaman:

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x