Jokowi Presiden Tiga Periode, Pengamat Politik: Halah Itu Cuma Akal-Akalan Kaum Elite, Jokowi Dimanfaatkan

- 23 Juni 2021, 16:14 WIB
Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana, Jhon Tuba Helan sebut  Deklarasi Referendum Jokowi Tiga Periode Langgar Konstitusi  Kartika Mahayadnya/Denpasar Update
Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana, Jhon Tuba Helan sebut Deklarasi Referendum Jokowi Tiga Periode Langgar Konstitusi Kartika Mahayadnya/Denpasar Update /



Cerdikindonesia - Disampaikan secara tegas bahwa Presiden Jokowi menolak terkait wacana presiden tiga periode.

Seorang pengamat politik Wempy Hadir secara blak-blakan berasumsi bahwa wacana presiden tiga periode ini berangkat dari kehendak elite dilingkaran Jokowi.

 

Baca Juga: Muhammad Qodari Maksa Presiden Jokowi 3 Periode, Yan Harahap: Qodari Pengen Jabatan Komisaris, Kasih Saja!

"Sesungguhnya secara tegas Pak Jokowi sudah menyampaikan bahwa dia tidak mendukung wacana masa jabatan presiden tiga periode," Kata Wempy Hadir, Pada Selasa, 22 Juni 2021.

Selanjutnya Wempy Hadir mengaitkan isu presiden tiga periode dengan kepentingan sekelompok elite yang justru terkesan memaksa Jokowi untuk melanjutkan masa pemerintahannya.

"Mereka memanfaatkan tingkat kepuasaan publik atas kinerja Jokowi saat ini. Selain itu, keinginan tersebut juga didukung oleh elektabilitas Jokowi yang masih tinggi," ungkap Wempy Hadir.

Baca Juga: 7 Instruksi Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro Presiden Jokowi, Mulai 22 Juni Hingga 5 Juli 2021

Wempy menuding jika isu tersebut sengaja dimanfaatkan agar kroni-kroni yang mendapatkan manfaat secara ekonomi, sosial, dan politik dari kekuasaan Jokowi.

"Hanya para kroni yang mendapatkan manfaat secara ekonomi, sosial, dan politik dari kekuasaan Jokowi saat ini. Mereka tidak ingin kemewahan tersebut berakhir pada 2024 yang akan datang," Wempy menambahkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ulang Tahun, Inilah Perjalanan Hidupnya yang Penuh Cinta

Tidak hanya itu, Wempy Hadir juga mengkritisi para kroni yang telah menggunakan cara-cara kotor demi melanggengkan dominasi atasnama kepentingan negara.

"Karena, (Jokowi 3 periode) sangat jelas membawa keuntungan bagi mereka dan kelompok-kelompoknya," pungkas Wempy Hadir.

Lalu bagaimanakah dengan tanggapan masyarakat terkait presiden tiga periode?

Menurut hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sebanyak 74% masyarakat Indonesia yang menjadi responden justru tidak sepakat dengan wacana tersebut.

 

Baca Juga: Mendadak, Presiden Jokowi Telepon Kapolri Sigit Prabowo Setelah Pengemudi Curhat ke Presiden Jokowi

Alasan agar ketetapan bahwa presiden hanya bisa menjabat dua periode sepert yang termaktub dalam UUD 1945 tetap harus dipertahankan.

"Sekitar 74% warga menghendaki agar ketetapan tentang masa jabatan presiden hanya dua kali harus dipertahankan." Kata Ade Armando selaku Direktur Komunikasi SMRC.

Baca Juga: Presiden Jokowi Wacanakan Pajak Sembako dan Jasa Pendidikan, Anak Buah Sri Mulyani: Informasi Belum Utuh

Sementara itu, mereka yang sepakat untuk dirubah menjadi tiga periode sebanyak 13% dam 13% lainnya tidak memberikan sikap.

Survei nasional SMRC dilaksanakan pada 21-28 Meri 2021 dengan melibatkan sebanyak 1.072 responden yang dipilih secara random.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x