Mutasi ini lebih menular daripada strain lainnya, dan mengakibatkan penurunan efikasi antibodi dan netralisasi oleh serum vaksin.
Lalu ada mutasi P681R, yang menurut PHE bahwa mutasi ini berasal dari proses kimia yang dapat meningkatkan penularan.
Kemudian ada mutasi D614G yang pertama kali didokumentasikan di Amerika Serikat pada awal pandemi, setelah awalnya beredar di Eropa.
“Ada bukti bahwa varian dengan mutasi ini menyebar lebih cepat,” ucap Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC).
Baca Juga: Kupas Tuntas Bahayanya Virus Flu Burung Jenis H10N3, Kenali Fakta Berikut
Dan yang terakhir yaitu mutasi T478K, yang hadir di sekitar 65 persen kasus varian delta.
Mutasi ini pertama kali terdeteksi di Meksiko pada tahun lalu dan terkait dengan penularan yang sangat tinggi.***