Prabowo Dapat Arahan Alutsista Rp1,7 Kuadrilun dari Jokowi: Gue Gak Mau Kalau Gila – Gilan

- 15 Juni 2021, 08:50 WIB
Menhan Prabowo
Menhan Prabowo /Antara Foto/Muhammad Adimaja/

CERDIKINDONESIA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo mengenai rencana anggaran belanja.

Prabowo mengaku bahwa beliau telah mendapat arahan langsung dari Jokowi terkait rencana anggaran belanja alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

Anggaran tersebut dikatakan sebesar Rp1,7 kuadriliun.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Beli Alutsista Rp1.7 Triliun, TB Hasanuddin: Alutsista TNI 70 Persen Sudah Tua

Prabowo juga menyatakan bahwa setelah 10 hari dilantik, ia mendapatkan arahan tersebut. Mulanya presiden meminta rancangan rencana pertahanan untuk 25 tahun ke depan.

Menurut Prabowo, rancangan rencana utuh pertahanan tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Ia juga menjelaskan bahwa pembuatan rancangan tersebut terhambat dikarenakan pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia.

Prabowo pun menjelaskan potensi  penggelembungan anggaran alutsista bisa mencapai 600 persen.

Baca Juga: Buka Musrenbang, Kapolri Listyo Sigit Prabowo Menekankan Untuk Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2022

Oleh sebab itu ia mengaku enggan menandatangani rencana anggaran itu.

Atas keputusannya, Prabowo menduga banyak pihak yang tidak menyukai keputusannya.

Prabowo lantas mengatakan kepada Presiden Jokowi bahwa itu merupakan tanggung jawab besar yang akan dipikulnya kepada presiden, rakyat, bahkan sejarah.

Baca Juga: Prabowo Subianto dan Puan Maharani Untuk Pilpres 2024, Pengamat: Paling Mungkin Diwujudkan serta Dinilai Cocok

Meski begitu, Prabowo mengaku tidak ambil pusing apabila produsen atau agen alutsista mencari keuntungan melalui program ini.

Namun, ia menolak dengan keras apabila hal tersebut dilakukan dengan penggelembungan anggaran secara tidak wajar.

Prabowo menyatakan Kemenhan telah melakukan negosiasi secara langsung dengan produsen alutsista.

Ia mengusahakan agar tidak memberi kesempatan sedikit pun untuk celah korupsi maupun keterlibatan mafia dalam pembelanjaan alat pertahanan negara.

"Saya rencananya mau mengundang Kejaksaan, BPKP, sama BPK untuk periksa semua kontrak kita sebelum kontrak itu efektif," kata Prabowo. ***

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah