Pertamina Dikritik Perihal Masih Menggunakan Bahan Baku Impor, Lamhot Sinaga Angkat Suara

- 24 Mei 2021, 18:35 WIB
Mengenal VLCC Pertamina Pride, Kapal Tanker Raksasa Sepanjang 300 Meter Penjaga Ketahanan Energi Indonesia
Mengenal VLCC Pertamina Pride, Kapal Tanker Raksasa Sepanjang 300 Meter Penjaga Ketahanan Energi Indonesia /pertamina.com

Ia mengutarakan harapannya agar dalam suasana restrukturisasi yang saat ini dilakukan Pertamina, keinginan memperkuat industri petrokimia dapat diwujudkan, terlebih nilai investasi daripada restrukturisasi tersebut nilainya mencapai 80 miliar dolar AS.

Baca Juga: Seorang Guru SD di Toba Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya, Korban Diduga Dibunuh

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional mencatatkan kinerja positif bisnis pengolahan dan petrokimia dengan melampaui target yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada triwulan I 2021.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan faktor utama yang mendorong kinerja positif tersebut, antara lain optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional.

“Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan minyak mentah. Kami diberikan fleksibilitas dalam mengolah minyak mentah negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik," kata Djoko.

Baca Juga: Pendiri Telegram Sebut Android Lebih Kece dari Apple, Pavel Durov : Apple Harga Mahal dan Usang

Optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi sesuai dengan pergerakan crack spread atau perbedaan antara harga minyak mentah sebagai bahan baku dan harga produk yang dihasilkan kilang.

Menurut Djoko, upaya optimasi berhasil menjadikan imbal hasil produk di atas target. Persentase produksi bernilai tinggi, seperti produk bahan bakar minyak dan petrokimia mencapai realisasi di atas 79 persen lebih tinggi dibandingkan target pada RKAP sekitar 78 persen.

"Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator keandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi hampir 100 persen lebih tinggi daripada versi RKAP sekitar 99 persen," kata Djoko.***

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah