CerdikIndonesia - Kasus sate beracun sempat menggegerkan warga beberapa waktu lalu akhirnya terungkap. Kasus ini mencuat karena dianggap percobaan pembunuhan yang menewaskan bocah berusia 10 tahun yang bukan sasarannya.
Kasus salah sasaran yang menewaskan bocah berusia 10 tahun yang merupakan anak dari ojek online ini akhirnya menemui titik terang.
Baru-baru ini terungkap, target sebenarnya dari sate beracun tersebut adalah salah satu anggota polisi.
Baca Juga: Terungkap! Pelaku Kasus Sate Racun Sianida di Bantul di Hukum Mati, Berikut Kronologinya
Dilansir dari Youtube Pikiran Rakyat, tujuan penerima sate beracun itu bernama Tomi.
Tomi kemudian diketahui adalah seorang anggota polisi, yang menolak paket sate beracun tersebut.
Pada awalnya ojek online tersebut menerima pengantaran lontong sate dari seorang perempuan misterius.
Ojek online tersebut menerima pengantaran makanan secara offline.
Baca Juga: Benny Wenda Jadi Presiden Papua Barat dan Berikut 12 Departemen Kabinet
Ketika sampai di alamat tujuan, penerima yang diketahui bernama Tomi ini malah memberikan sate tersebut pada ojek online. Karena ia tak mengenali pengirim dan merasa tak membeli sate tersebut.
Driver ojek online ini pun membawa pulang makanan tersebut untuk dimakan bersama keluarganya saat buka puasa.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Kerumunan di Tanah Abang Langgar Prokes Jadi Sorotan
Sayangnya, ketika selesai disantap bersama, anak onjol ini dikabarkan meninggal dunia.
Istri ojol ini juga dikabarkan keracunan hingga menjalani perwatan di rumah sakit.
Usut punya usut, motif pelaku melakukan kejahatan tersebut adalah adanya rasa cemburu karena target menikah duluan.
Diketahui pelaku berusia 25 Tahun dan berasal dari Majalengka, perempuan ini berinisial NA.
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasara Raharja mengatakan penerima sate tersebut sebenarnya adalah Tomi, anggota kepolisian.***