Keterbukaan tersebut diaktualisasikan salah satunya dengan mengangkat penanggung jawab Partai Ummat di Papua dan Papua Barat dari kalangan non muslim.
Demi keberlangsungan Partai Ummat yang masif, Ridho menyampaikan bahwa saat ini partainya sedang fokus melakukan konsolidasi internal di daerah-daerah.
Baca Juga: PN Denpasar Jatuhi Hukuman 15 Tahun Penjara Bagi Dua Pengedar Narkotika Ini, Simak Selengkapnya
"saya sangat terenyuh karena progres mereka begitu melaporkan hampir seratus persen kabupaten, (Papua dan Papua Barat) Insya Allah ready," tambahnya.
Dalam upaya perekrutan kader partai, Ridho mengakui bahwa kontribusi terbesarnya ialah organisasi masyarakat (ormas).
Namun, Ridho tidak menjelaskan ormas mana saja yang telah menyumbangkan kader-kadernya untuk bergabung bersama Partai Ummat tersebut.
"itu salah satu andalan kami sejauh ini. Kedepannya proyeksi kami lebih luas, terutama generasi muda," kata Ridho.
Baca Juga: Data Angka Perokok Pada Anak di Indonesia Kian Meningkat
Mengenai target, Partai Ummat secara terang-terangan ingin segera menyelesaikan administrasi sehingga dapat ikut kontestasi pada Pemilu 2024.
"kalau dari peraturan kira-kira pendaftaran itu dua tahun enam bulan sebelum pemilu. Jadi kalau kita tarik tahun ini berarti sekitar Oktober," Pungkas Ridho.***