CerdikIndonesia - Anggota Komite I DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART), mengecam tindakan pencopotan pejabat PT Pelni dan pembatalan kajian yang akan digelarnya dituding karena radikal.
Kajian yang menjadi permasalahan itu mengundang beberapa ustadz ternama, di antaranya, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis, Ustadz Syafiq Riza Basalamah, serta Ustadz Firanda Andirja.
Kajian daring itu digelar oleh Badan Kerohanian Islam (Bakis) PT PELNI.
Senator Indonesia ini menyayangkan pemecatan tersebut yang merupakan tindakan sewenang-wenang.
"Pernyataan salah satu Komisaris PT Pelni nyata sudah merupakan bentuk kesemena-menaan terhadap alim ulama. Betapa mudahnya dewasa ini berbagai kalangan membangun pola pikir paranoia dan mencerca guru-guru pengajar kebenaran dengan berbagai sebutan yang mengecilkan hati," kata Abdul Rachman Thaha, dalam keterangan persnya pada Sabtu, 10 April 2021.
Dirinya yakin, julukan-julukan merendahkan itu diberikan tanpa pemahaman yang sungguh-sungguh dari sang komisaris tentang sikap hidup dan isi dari cerdik cendekia tersebut.