Arab Saudi akan Penuhi Normalisasi dengan Israel dengan Syarat Kebebasan Palestina

- 4 April 2021, 19:45 WIB
Seorang warga Palestina memegang bendera negaranya Palestina.
Seorang warga Palestina memegang bendera negaranya Palestina. /Twitter/

CERDIKINDONESIA – Arab Saudi berniat lakukan normalisasi dengan Israel dengan catatan negara tersebut mendukung perdamaian kawasan.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud menginginkan normalisasi itu bisa membawa keuntungan bagi seluruh pihak.

"Ini akan sangat membantu secara ekonomi, sosial dan dari perspektif keamanan," kata Faisal, seperti dikutip Aljazeera.

Faisal menambahkan, bahwa normalisai tersebut hanya mungkin terjadi dengan syarat negara Palestina dalam perjanjian perbatasan tahun 1967 dapat diserahkan.

Baca Juga: Ini Syarat Penerima Bansos PKH yang Cair April 2021

Arab Saudi sebelumnya telah memberikan komentar serupa dengan mengatakan bahwa mereka akan menormalkan hubungan dengan Israel dalam rencana untuk memberikan negara berdaulat kepada Palestina.

"Apa yang kami butuhkan untuk mewujudkannya adalah kesepakatan damai yang mewujudkan negara Palestina dengan bermartabat dan dengan kedaulatan yang bisa diterapkan yang dapat diterima oleh warga Palestina," kata Pangeran Faisal pada Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Drama Korea Sell Your Haunted House akan tayang 14 April Mendatang, Simak Sinopsisnya Berikut

Saat itu, ia mengatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel telah lama menjadi bagian dari visi Arab Saudi. Dengan syarat mutlak negara Palestina terbentuk dengan garis perbatasan tahun 1967.

Sebelumnya pada September 2020 lalu, Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian yang disebut Abraham Accords untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Setelah itu Sudan dan Maroko pun mengikuti langkah tersebut.

Baca Juga: Drama Korea Terbaru Yuri SNSD dan Jung Il Woo ‘Bossam - Stealing Fate’ : Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayangnya

Kesepakatan itu adalah yang pertama sejak pengakuan Israel oleh Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.

Perjanjian tersebut, yang ditengahi oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, termasuk pembekuan oleh Israel atas rencana aneksasi tanah Palestina.

Pejabat Palestina mengutuk normalisasi itu dan menganggapnya sebagai tusukan di belakang perjuangan Palestina dan rakyatnya.

Baca Juga: Berikut 4 Lembaga Pengusul Agar Bisa Dapat BLT UMKM Rp1.2 Juta

Solusi dua negara untuk konflik Palestina – Israel sangat mencerminkan Inisiatif Perdamaian Arab, yang diusulkan oleh Arab Saudi pada tahun 2002.

Inisiatif tersebut menyerukan untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab lainnya dengan imbalan penarikan penuh oleh Israel dari tanah yang didudukinya dalam perang 1967, termasuk wilayah yang diduduki, seperti Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat.

Inisiatif tersebut didukung kembali selama bertahun-tahun oleh Liga Arab tetapi tidak pernah dilaksanakan, karena Israel melanjutkan pendudukan dan perluasan pemukimannya di tepi barat.***

 

Editor: Sara Salim

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x