CerdikIndonesia- Baru-baru ini sempat menjadi perbincangan kasus SMK 2 Padang, Sumatera Barat yang mewajibkan siswi non-Muslim memakai jilbab.
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Abdul Rochman kemudian menanggapi hal ini.
Ansor Abdul Rochman merasa prihatin dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi kedepannya.
"Atas arahan Ketua Umum PP GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas, Ansor sangat prihatin dengan munculnya kasus ini dan berharap masalah serupa tidak terulang di kemudian hari," kata Abdul seperti yang dikutip dari Antara.
Menurut Abdul, kasus seperti ini muncul atas ketidakpahaman mendalam tentang keberagaman yang berada di Indonesia.
Adbul mengatakan kasus yang menimpa Jeni Cahyani Hia untuk berseragam jilbab bukan hal yang benar.
Keharusan untuk wajib berjilbab merupakan bentuk pemaksaan. Hal ini juga sangat jelas bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: SIMAK KATA MENAKER IDA FAUZIAH SOAL KAPAN BLT BPJS TERMIN 3 Cair, CEK NAMA PENERIMA di LINK INI