BMW Luncurkan Mobil Listrik di Pasar Otomotif Indonesia

- 4 Desember 2020, 14:47 WIB
Ilustrasi mobil BMW.
Ilustrasi mobil BMW. //Pixabay/Toby Parsons/

Cerdik Indonesia - Saat ini perkembangan teknologi terus berkembang termasuk dalam dunia otomotif. Sejak penemuan kendaraan berbahan bakar listrik, berbagai produsen mobil dunia mulai berbondong-bondong untuk memperkenalkan mobil listrik mereka masing-masing.

Jodie O’tania selaku Director of Communications BMW Group Indonesia, pada Selasa, 1 Desember 2020  di Jakarta mengatakan bahwa semakin berkembangnya persaingan industri kendaraan listrik di Indonesia, akan membuat produsen otomotif menjadi tumbuh lebih kreatif.

"Kompetitor itu memang harus ada. Jadi, membuat kami lebih kreatif karena ada persaingan di situ. Kalau ngomong kendaraan listrik, kami dari tahun 2014 sudah mulai. Sampai saat ini kami punya varian dari mulai hybrid sampai full listrik," kata Jodie.

Baca Juga: Geledah Rumah Dinas Istri Edhy Prabowo, KPK Mengamankan Barang Elektronik

Saat ini, penantang baru untuk kendaraan listrik murni datang dari merek mewah Toyota, yakni Lexus yang menghadirkan Lexus UX 300e beberapa waktu yang lalu.

Berbicara kendaraan listrik, untuk meningkatkan gairah konsumen perlu adanya benefit lebih yang didapat dari konsumen kendaraan listrik itu sendiri yang saat ini memang marketnya belum terbentuk seperti di negara-negara lain.

"Benefit itu kan paling penting ya, karena sekarang itu marketnya kendaraan listrik itu belum terbentuk. Jadi dengan adanya insentif, misalnya nih, mungkin kan ganjil genap sudah. Mungkin ke depannya bisa jalan tol bisa gratis untuk kendaraan listrik atau parkir juga bisa gratis," ucap dia.

Tidak hanya untuk kendaraan full listrik, kendaraan ramah lingkungan lainnya seperti kendaraan plug-in hybrid atau hybrid yang memang dapat menjadi acuan konsumen untuk mau menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan juga mendapatkan insentif lebih.

Baca Juga: Gaji Anggota DPRD DKI Jakarta Diusulkan Rp 8,38 Miliar Per Tahun, PSI Bikin Petisi

"Mungkin ke depannya bisa juga berlaku untuk kendaraan PHEV. PHEV juga kan karena itu menjadi salah satu entry-level untuk kendaraan listrik. Kan kalau orang mau coba biasanya mereka enggak langsung yang full listrik biasanya mereka coba hybrid dulu atau PHEV. Nah itu benefit 0 persen juga mungkin bisa diberikan untuk PHEV," kata dia.

"Kemudian parkir (khusus). Dulu sih sudah sempat dicanangkan, tapi sekarang kayaknya sudah pada hilang deh di mal. Karena dulu itu biasanya ada parkir khusus untuk kendaraan listrik," tambah dia.

Selain pemerintah yang harus menyediakan fasilitas dan keperluan untuk keperluan kendaraan listrik dapat berkembang di Indonesia, para produsen juga harus mempersiapkan infrastruktur mulai dari sumber daya manusia hingga pelayanan after sales yang menjadi bagian penting.

"Peran ATPM juga penting, mereka harus harus menyiapkan banyak. Mulai dari staf yang memang bisa menangani high voltage, kemudian infrastruktur di after sales itu juga harus disiapkan dulu. jadi memang banyak sekali tuh regulasinya prosedur pendaftarannya," kata dia.***

Editor: Arjuna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x