Pengusaha Hong Kong Inginkan Donald Trump Menang di Pemilihan Presiden Amerika Serikat, Kenapa?

2 November 2020, 22:17 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. / Pixabay/Geralt

CerdikIndonesia - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin bahwa akan dapat dukungan internasional. Dalam kepemerintahannya, ia telah membuat beberapa kontrovesi yang membuat dunia terkejut.

 

Baca Juga: G-Dragon Telah Siap untuk Comeback Solo, Simak Yuk!

 

Kasus Trump pernah menghina separuh dunia yang menyebutkan pemimpin Eropa lemah, membuah orang Meksiko sebagai pemerkosa dan beberapa kali kali menyinggung orang Afrika.

 

Hong Kong telah mengalami tindakan keras keras oleh Beijing setelah protes besar-besaran pro-demokrasi dan anti-China. Sebuah undang-undang keamanan baru telah diterapkan untuk menghukum siapa pun yang dianggap separatis atau merusak aturan Beijing.

 

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat Menggunakan Email, Donald Trump : Ini Tidak Adil

 

"Ketika Donald Trump terpilih empat tahun lalu, saya pikir AS sudah gila, saya selalu menjadi pendukung Demokrat. Sekarang, saya mendukung Trump bersama dengan banyak pengunjuk rasa Hong Kong," imbuh Erica Yuen, seorang aktivis dan pengusaha.

 

Ia mengatakan bahwa prioritas Hong Kong adalah mendapatkan seorang presiden AS yang akan memukul keras Partai Komunis China (PKC), itulah satu-satunya yang diharapkan para pengunjuk rasa Hong Kong.

 

Baca Juga: Bagai Di Telan Bumi Calon Bupati Banggai Laut dan Calon Wakilnya Hilang!!!

 

Harapan ini dipicu oleh kritik vokal presiden AS terhadap China, khususnya yang berkaitan dengan Hong Kong.

 

Di bawah masa jabatannya, Kongres telah mengeluarkan undang-undang yang mencabut status khusus Hong Kong, yang memberikan perlakuan ekonomi preferensial kepada negara karena mereka mengatakan Hong Kong tidak lagi "otonom".

 

Baca Juga: Kerajaan Inggris Membuka Lowongan ART Dengan Gaji Rp 360 juta

 

Sanksi juga dijatuhkan kepada kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan 10 pejabat tinggi lainnya dari Hong Kong dan China daratan.***

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler