Deklarasi G20 Desak Putin Hentikan Serangan Militer di Ukraina, Menlu Rusia Langsung Meninggalkan Bali

17 November 2022, 12:04 WIB
Menlu Rusia hadiri FMM G20 di Bali, Jumat 8 Juli 2022. /Antara/

CERDIK INDONESIA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia mengemukakan deklarasi untuk menghentikan peperangan di dunia termasuk agresi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina yang diprakarsai langsung oleh presiden Vladimir Putin.

Namun, dihari pertama penyelenggaraan G20 tersebut, perwakilan Rusia yakni Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov terlihat langsung meninggalkan Bali pada Selasa, 15 November 2022.

Belum diketahui secara pasti alasan mengapa Menlu Rusia meninggalkan Bali terlebih dahulu apakah ada hubungannya dengan deklarasi anti perang dari anggota G20 atau tidak.

Namun ada spekulasi dimana pulangnya Lavrov dikarenakan ada ledakan yang terjadi di negara anggota Nato yakni Polandia yang disebabkan oleh militer Rusia.

Baca Juga: Pembicaraan Presiden China Xi Jinping dengan PM Kanada Justin Trudeau Bocor di G20 Bali: Itu Tidak Pantas

Melihat beberapa serangan yang dilakukan oleh militer Rusia membuat seluruh anggota delegasi G20 sepakat untuk mendeklarasikan anti perang terhadap peperangan Rusia dan Ukraina.

"Sangat menyesalkan agresi oleh Federasi Rusia melawan Ukraina. Dan menuntutnya secara lengkap dan tanpa syarat penarikan dari wilayah Ukraina," dikutip dari deklarasi tersebut.

Penegasan ini sesuai dengan keputusan yang telah dinyatakan forum lainnya. Termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Penanaman Mangrove Indonesia Mendapat Apresiasi Dari Pemimpin Delegasi G20

Negara G20 juga menyatakan, perang berdampak lebih buruk terhadap ekonomi global. Sebagian besar anggota juga mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia.

Dalam deklarasi tersebut juga disebutkan perang memberikan sejumlah dampak buruk lainnya. Mulai dari memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan.

Berikutnya meningkatkan kerawanan energi dan pangan hingga meningkatkan risiko stabilitas keuangan. Negara G20 menyadari forum ini bukan untuk membahas keamanan, namun perang Rusia-Ukraina memberi dampak nyata terhadap ekonomi global.

"Kami mengakui bahwa masalah keamanan dapat menjadi konsekuensi yang signifikan bagi ekonomi global," dikutip dari deklarasi. G20 juga mendesak seluruh negara untuk menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral guna menjamin perdamaian dan stabilitas.

Baca Juga: Menghadirkan Kesejukan, SBY dan Megawati Duduk Satu Meja di KTT G20

"Ini termasuk membela semua tujuan dan prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mematuhi hukum humaniter internasional. Termasuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata," dikutip dari deklarasi.

G20 juga menegaskan, penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. "Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting," dikutip dari deklarasi.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler