Penjelasan Bharada E di Komnas HAM Terkait Kasus Kematian Brigadir J, Bharada E Bicara Soal Menembak

26 Juli 2022, 22:50 WIB
Kedatangan Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bharada E untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak dengan Brigadir J /Antara/

CERDIK INDONESIA - Tamtama Polri, Bharada E yang menjadi sosok utama dalam peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propram nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J selesai menjalani pemeriksaan oleh Komnas HAM.

Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliecer Pudihang Lumiu atau Bharada E tiba di Kantor Komnas HAM pada Selasa, 26 Juli 2022.

Bharada E dan 6 ajudan Ferdy Sambo dijadwalkan dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Komnas HAM.

Baca Juga: Kontroversi LGBT di Citayam Fashion Week! Benarkah CFW Tak Lagi Murni Menjadi Ajang Kreatifitas?

Seperti diketahui, Komnas HAM memanggil tujuh ajudan atau Aide De Camp (ADC) Irjen Pol Ferdy Sambo termasuk Bharada E, ajudan yang terlibat baku tembak hingga menewaskan Brigadir J. Sebanyak lima ajudan datang ke Gedung Komnas HAM pukul 09.48 WIB guna memenuhi jadwal pemeriksaan yakni pada pukul 10.00 WIB. Sedangkan Bharada E dan satu ajudan lainnya tiba pada 13.20 WIB. Waktu perbedaan kedatangan tersebut dikarenakan tempat keberadaan ajudan yang berbeda juga.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Mohammad Choirul Anam mengatakan ajudan atau aide de camp (ADC) Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo yakni Bharada E menjelaskan soal menembak terkait kematian Brigadir J. “Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal menembak,” kata Mohammad Choirul Anam, di Jakarta pada 26 Juli 2022.

Baca Juga: Ingin Wajah Cantik dan Mendapatkan Cahaya? Bacakan Amalan Doa Orang Beriman Ini

Namun, saat ditanyakan awak media apakah Bharada E mengakui atau tidak sebagai pelaku penembakan Brigadir J, Anam tidak memberikan jawaban tegas. Sebab, kata dia, pertanyaan Komnas HAM bersifat terbuka dan mengharapkan penjelasan yang deskriptif dari para ajudan yang diperiksa oleh tim.

“Tadi makanya panjang sekali proses permintaan keterangan, karena jawabannya kami minta untuk deskriptif,” ujarnya lagi

Bharada E hadir dengan pakaian serba hitam. Lengkap dengan masker hitam dan ransel berwarna senada. Tak berbeda dengan lima ajudan Ferdy Sambo yang lebih dulu hadir, Bharada E, yang disebut-sebut menembak Brigadir J hingga tewas mencurigakan, memilih untuk bungkam ketika dicecar wartawan yang menunggunya.

Anam menjelaskan, semua ajudan diajukan pertanyaan yang sama, namun tetap diberikan pertanyaan sesuai dengan konstribusi yang bersangkutan. “Diajukan pertanyaan yang sama, tapi semua ditanya sesuai kontribusi, jadi ada spesifikasi pertanyaan, tapi semua ajudan mempunyai pertanyaan yang sama,” ucapnya.

Anam mengaku belum dapat menyimpulkan apakah benar Bharada E yang menembak. “Tapi kami belum bisa menyimpulkan. Kami tidak bisa menjelaskan karena panjang sekali. Akan kami tunjukan di laporan akhir,” tuturnya.

Baca Juga: Tanggapan Geni Faruk Mengenai Perjodohan Sohwa Halilintar dengan Kakaknya Fadil Jaidi, Yislam Al Jaidi

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, akan melaporkan secara berkala ke Istana terkait perkembangan penanganan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Taufan menyampaikan bahwa laporan sudah beberapa kali dilakukan Komnas HAM ke Istana, dan besok pihaknya akan kembali melaporkan perkembangan kasus tersebut. “Saya juga beberapa kali berkomunikasi dengan pihak istana, besok juga akan berkoordinasi,” ujar Taufan pada Rabu, 26 Juli 2022.

Dia berkata, tidak hanya masyarakat, presiden juga ingin mengetahui terkait perkembangan serta kebenaran atas meninggalnya Brigadir J. “Jadi ini menjadi catatan bagi kami untuk lebih sungguh-sungguh bekerja untuk tidak saja meyakinkan keluarga, masyarakat juga ingin tahu itu juga kepala negara kita juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tuturnya.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler