CerdikIndonesia - Mulai hari ini, tanggal 16 Agustus 2021 Muhyiddin Yassin tak lagi berstatus Perdana Menteri Malaysia. Ia mengundurkan diri setelah menyampaikan surat mengundurkan dirinya kepada Raja Malaysia Al Sultan Abdullah di Istana Kerajaan Malaysia.
Muhyiddin Yassin menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia hanya selama 17 bulan. Muhyiddin mengundurkan diri karena tak lagi akur dengan para parlemen.
Ia mengundurkan diri karena tak lagi mendapatkan dukungan penuh dari parlemen, UMNO tak lagi mendukung Muhyiddin Yassin.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Ajak 70 Lebih Duta Besar Asing Untuk Dukung Lenyapkan Hamas
Muhyiddin Yassin mundur sebagai Perdana Menteri setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen akibat UMNO sebagai koalisi utama yang berkuasa menarik sokongan terhadap Muhyiddin Yassin.
Laporan pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia diberitakan berbagai media internasional dan nasional.
Dilansir dari Reuters memberitakan: “Malaysian Prime Minister Muhyiddin Yassin has handed his resignation to the king but will stay on as interim premier, the palace said on Monday, after months of political turmoil culminated in the loss of his majority (Reuters, August 16, 20212:38 PM WIB).
Menurut Aljazeera memberitakan dengan headline “Malaysia’s Muhyiddin resignes after troubled 17 months inpower. Sedang Malaysiakini memberitakan dengan ‘headline” Istana: Muhyiddin to serve as caretaker PM pending search for successor.”
Pihak Istana Raja Malaysia dalam sebuah pernyataan, Muhyiddin akan tetap menjadi PM 'caretaker' sementara ini sampai pemimpin baru ditunjuk.
Hal ini diutarakan Istana dalam Facebook resmi.
"Susulan daripada peletakan jabatan ini, Seri Paduka Baginda telah berkenan supaya yang terhormat Tan Sri Mahiaddin bin Md Yassin menjalankan tugas sebagai caretaker Perdana Menteri sehingga Perdana Menteri (baru) dilantik," tulis pernyataan itu.
Istana menjelaskan, ini sesuai dengan aturan negara tersebut. Sebelumnya sejumlah nama muncul di antaranya politisi Malaysia, Anwar Ibrahim.***