CERDIKINDONESIA – Komedian tanah air, Arie Kriting mengkritisi keputusan penunjukkan Nagita Slavina sebagai duta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Menurutnya, hal tersebut dapat mendorong terjadinya cultural appropriation pada masyarakat.
PON XX Papua sendiri akan dilaksanakan pada 2-5 Oktober 2021.
Dengan 37 cabang olahraga dan 10 cabang ekspedisi yang akan dipertandingkan pada PON kali ini.
Arie menjelaskan, bahwa cultural appropiation ini bisa dicegah dengan menunjuk para perempuan Papua sebagai duta dari PON XX Papua ini.
“Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran perempuan Papua di Event Nasional yang digelar di tanah mereka,” ucap Arie dalam unggahan di Instagram pribadinya pada Kamis, 3 Juni 2021.
“Baik sebagai sebagai ikon mau duta, apa pun istilahnya yang terutama adalah representasi itu ada,” kata Arie menambahkan.
“Hal ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap cultural appropiation, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas,” pungkasnya.
Baca Juga: WAW, Berikut 6 Foto dan Caption Romantis Arie Kriting Untuk Indah Permatasari
Arie pun menyebutkan beberapa perempuan Papua yang dapat dijadikan sebagai duta PON XX Papua.
“Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,” ucap Arie.
Arie kemudian mengajak agar representasi perempuan papua bisa terwujud.
“Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud,” ucap Arie.
“Mari menjadi bangsa yang menghormati perbedaan,” jelasnya.
Sebelumnya, Arie sudah memberikan solusi , yaitu duta PON XX Papua harus berasal dari perempuan Papua.
Baca Juga: PON Papua Kemungkinan Tak Dihadiri Penonton, Jokowi Minta Penonton di Vaksin Agar Bisa Dimeriahkan
Sedangkan, Nagita Slavina bisa diposisikan sebagai sahabat duta PON XX Papua.
Karena tujuannya jelas, bahwa kekuatannya untuk mendorong sosialisasi PON XX Papua ini sangat dibutuhkan.***