Sedih! Impor Garam Bikin Nelayan Menjerit, Sekarang Harganya Cuma Rp 100/Kg

24 Maret 2021, 20:53 WIB
petani garam madura, /bangkalankab.go.id

 

CERDIKINDONESIA - Pemerintah melakukan impor 3,07 juta ton garam. Kebijakan tersebut membuat ancaman bagi para nelayan atau petani garam.

 

Gaungan impor tersebut menyebabkan harga garam di nelayan anjlok menjadi Rp 100-300 per kilogram (Kg).

 

"Kemarin kita sempat datang ke Indramayu, di sana garam tidak sampai di panen. Karena mereka dibelinya hanya Rp 100/Kg, bahkan di bawah Rp 100/Kg. Ini sangat mengenaskan, akhirnya mereka sudah menanam garam 1-2 bulan tidak mau panen, dibiarkan saja. Nah ini efek dari impor garam," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) Witjaksono dalam konferensi virtual, Rabu 24 Maret 2021.

Baca Juga: Jelang Panen Raya, Ridwan Kamil Usul Impor Beras Ditunda

Ia menjelaskan para nelayan kesulitan menjual garam ke pasar. Oleh sebab itu, rencana impor garam ini dinilainya tak sesuai dengan kondisi lapangan.

"Kami setelah melihat dan mendengar di lapangan, dari para petani garam di Indramayu, Cirebon Jawa Barat, Jawa Timur dan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), mereka menyatakan keresahan mereka terkait prouksi garam mereka yang tidak terserap pasar," tutur Witjaksono.

Ia menegaskan, harga garam di tingkat nelayan idealnya Rp 700-1.000/Kg.

Baca Juga: Ercik Thohir: Hanya Ada Satu Pintu BUMN, Swasta Tidak Bisa Impor Vaksin Covid-19 ke Indonesia

Ironisnya, harga garam impor pun berada pada kisaran tersebut.

Baca Juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin Sayangkan Tingginya Impor Indonesia

"Sesuai perhitungan kami, seharusnya harga garam kita itu idealnya Rp 700-1.000/Kg. Sekarang itu harga garam kita yang diimpor dari China rata-rata Rp 1.500/Kg, untuk negara non China rata-rata Rp 1.000-1.500/Kg," jelas dia.***

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler