Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Klaim Ada Pemimpin Sengaja Jual TNI Demi Kepentingan Pribadi

24 November 2020, 16:05 WIB
Koordinator Presidium KAMI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo berbalik mengubah sikap memuji UU Ciptaker /kartika mahayadnya/warta ekonomi

CERDIKINDONESIA - Pekan ini dihebohkan dengan pernyataan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang sempat menurunkan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.

Baca Juga: Kasus Acara Habib Rizieq di Bogor Polisi Kembali Periksa 5 Orang, Siapa Saja?

Pekan ini dihebohkan dengan pernyataan Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman yang sempat menurunkan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.

Atas sikap Pangdam Jaya tersebut, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut memberikan komentar. Ia salah satu Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Baca Juga: Geram! Gatot Nurmantyo Sebut Ada Pimpinan Jual TNI demi Kepentingan Pribadi

Komentar tersebut dihimpun dari Video di Aswaja TV. Mantan Panglima TNI tersebut tampil dengan Ustadz Abdul Somad. 

Ia langsung memberikan komentar pedas atas atas Pangdam Jaya itu.

Baca Juga: Geger Prabowo Subianto Bakal Di-reshuffle Presiden Jokowi, Gerindra: Tidak Benar Itu

Dalam video yang berdurasi 18 menit 45 detik, Gatot mengingatkan para prajurit TNI harus netral, termasuk Polri.

Ia menjelaskan bahwa apabila ada pimpinan-pimpinan TNI di wilayah yang mengajak tidak netral, membantu salah satu, maka disebut pengkhianat dan pelacur politik yang menjual institusi untuk kepentingan pribadi.

“Pemimpin-pemimpin seperti ini suatu saat rela mengorbankan nyawa anak buah untuk kepentingan pribadi. Saya ingatkan ini,” kata Gatot dikutip dari Youtube pada Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: Program Rahasia AS, Aksi Kopassus di Timor Leste dan Prabowo Subianto

Ia mengklaim sebagai orang paling tertua dari aparat TNI, mengingatkan TNI harus netral.

"Kalau ada pimpinan-pimpinan TNI diwilayah ini, yang mengajak tidak netral membantu salah satu. Maka itu adalah penghianat" ujar Gatot, dalam video aswaja yang bertema "Tamparan keras Jenderal Gatot Nurmantyo Kepada Pangdam Jaya yang Ingin Bubarkan FPI.

Sebelumnya, Pangdam Jaya mengatakan setiap orang yang tinggal dan hidup di negara Republik Indonesia harus mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang ada.

Baca Juga: Prabowo Subianto Dihubungi Menteri Pertahanan Jepang, Bahas Keamanan Laut Cina Selatan

Termasuk kelompok ormas Islam sekalipun, lanjutnya, harus tetap mematuhi ketentuan hukum yang berlaku di republik ini.

Baca Juga: Prabowo Dikejar Banyak Negara, Menteri Pertahanan AS Tiba-Tiba Telepon

"Siapa pun di republik ini, ini negara hukum, maka semua harus taat kepada hukum. Pasang baliho ada aturannya, ada bayar pajaknya. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan paling benar, tidak ada itu. Jangan coba-coba. Kalau perlu FPI Bubarkan saja,” kata Pangdam akhir pekan lalu.***

 

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler