Terutama saat sarapan dan makan malam, disarankan untuk mengonsumsi alkali food (makanan basa), karbohidrat kompleks, dan real food.
Makanan basa baik dikonsumsi karena berserat dan berkalori tingi, mengandung gula alami, dan masih banyak mengandung ezim alami. Secara tidak langsung, makan makanan alkali berarti makan dengan konsep clean food sekaligus rendah kalori.
Sedangkan makanan asam seperti jeroan, otak sapi, mentega, dan gorengan mengandung tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula, serta rendah serat.
Baca Juga: Buntut Panjang Kerumunan Petamburan, Legislator DKI Minta Hormati Keputusan Polri
Selain makanan basa, jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks seperti gandum, jagung, dan ubi. Hal ini berkaitan dengan sifatnya yang lebih sulit diurai dan keterpakaian energi di dalam tubuh menjadi lebih efektif sesuai aktivitas.
Bedanya dengan karbohidrat simpleks seperti terdapat pada nasi dan mie instant membuat makanan diurai lebih cepat. Padahal tubuh tidak memerlukan energi sebanyak yang diurai, hal ini berdampak pada penimbunan lemak.
Lalu memakan real food atau makanan alami bukan makanan cepat saji atau kalengan.
Baca Juga: Sejarah Hari Toleransi Internasional, Impian Tentang Dunia Penuh Kedamaian
3. Disiplin
Pada dasarnya tidak ada pantangan untuk suatu jenis makanan. Karena prinsip menurunkan berat badan dan membakar lemah hanyalah defisit kalori. Sedangkan pemilihan makanan dilakukan untuk mengukur konsumsi kalori.