Project Financing sebagai Stimulus Pelaku Industri Kreatif dan Lifestyle Bertahan di Masa Pandemi

- 8 September 2020, 17:39 WIB
PEKERJA menyelesaikan jahitan pesanan pelanggan di kawasan Tambora, Jakarta, Kamis, 5 September 2019. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) semakin tertekan akibat gempuran produk impor dari China, rendahnya penyerapan pasar, dan lemahnya kebijakan dalam melindungi pelaku industri dalam negeri.*/ANTARAFOTO
PEKERJA menyelesaikan jahitan pesanan pelanggan di kawasan Tambora, Jakarta, Kamis, 5 September 2019. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) semakin tertekan akibat gempuran produk impor dari China, rendahnya penyerapan pasar, dan lemahnya kebijakan dalam melindungi pelaku industri dalam negeri.*/ANTARAFOTO /

 

JAKARTA – Pandemi COVID-19 berdampak pada kelangsungan seluruh industri. Kementerian Perindustrian menyebutkan sekitar 60% industri mengalami dampak berat, sementara 40% lainnya mengalami dampak moderat.

 

Dampak yang beragam juga turut dirasakan oleh industri kreatif dan gaya hidup, yang terdiri dari sejumlah subsektor seperti film, hiburan, kuliner, dan lainnya.

Baca Juga: Ban Mobil Lebih Awet dengan Hindari Tiga Kebiasaan Ini

Di tengah situasi menantang bagi para pelaku industri ini, PT Likuid Jaya Inovasi (Likuid Projects) sebagai perusahaan teknologi finansial penyelenggara inovasi keuangan digital pembiayaan proyek (project financing) yang fokus mendukung industri kreatif dan gaya hidup berusaha mengkaji lebih dalam bagaimana dampak pandemi terhadap sektor industri ini, dan bagaimana Likuid Projects berperan sebagai stimulus yang mampu mendorong produktivitas industri.

 

CEO Likuid Projects, Kenneth Tali menyatakan bahwa pihaknya menakar dampak pandemi pada industri kreatif melalui tiga hal, pertama dari stage krisis, yaitu tahapan pergerakan pandemi di masyarakat.

Baca Juga: Laju Kendaraan Makin Stabil dengan Rutin ‘Reset’ Posisi Ban

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x