Cerdik Indonesia - Perubahan pada gaya hidup dikarenakan pandemi COVID-19 mulai terasa, seperti penggunaan masker.
Baca Juga: Oral Seks Memiliki Resiko dalam Hubungan Intim, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Penggunaan masker saat ini sudah menjadi kewajiban yang dilakukan untuk menjaga penyebaran virus.
Masyarakat yang khawatir, tentu melakukan aktifitasnya dengan gaya baru juga, termasuk memakai masker saat berolah raga.
Baca Juga: Terkini: Youtube Lawan Hoax COVID-19! Akan ditambahkan Tautan pada Authoritative Info
Saat berolah raga, seperti lari dan bersepeda pasti akan mengakibatkan kondisi masker menjadi basah dan mempersulir pemakainya.
Perlu dipahami, kegiatan olahraga yang dilakukan akan membuat tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak. Semakin intensitas olahraga yang dilakukan, semakin bertambah pula kebutuhan oksigen dalam tubuh.
"Bahkan untuk udara biasa sendiri akan terhambat untuk lewat, sehingga menyebabkan fungsi dari masker menjadi terganggu," kata Muliadi, Dokter Umum di RS Pondok Indah, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Seks Oral Punya Resiko Tinggi, Berikut Dampak yang Perlu Diwaspadai
Masker yang kondisinya basah bisa mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan. untuk mengakalinya kita bisa menyiapkan masker cadangan.
Lari dan bersepeda kadang kali memerlukan intensitas tinggi, sehingga sulit untuk menjaga masker tetap kering.
Jika sedang melakukan aktifitas berat, tidak hanya lari dan bersepeda ada baiknya kita memilih tempat tempat yang sepi atau tempat khusus yang disediakan untuk berolah raga.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Conmebol: Brazil dan Argentina Menang, Ekuador Catatkan Rekor
"Masker yang basah akan melekat dihidung dan mulut, jadi proses bernapas justru lebih sulit," jelas Michael Triangto, Sp.KO, Spesialis kedokteran olah raga, dilansir CerdikIndonesia dari Antara.
Penggunaan masker saat berolahraga juga rentan mengalami keracunan karbon dioksida. Kelebihan jumlah karbon dioksida di dalam tubuh meningkatkan risiko keracunan karbon dioksida yang menyebabkan kadar asam di dalam tubuh menjadi tinggi.***