Ternyata Pink Bukan Warna Perempuan, Simak Faktanya!

- 19 November 2020, 12:00 WIB
Simbol kesetaraan gender
Simbol kesetaraan gender /Pixabay

Sebelum memasuki dekade 1950an, laki-laki dianggap tabu mengekspresikan diri. Perawatan diri diidentikkan aktivitas perempuan.

Konotasi feminitas berkombinasi dengan maskulinitas.

Karakter laki-laki mulai mengarah pada kehidupan metroseksual dan flamboyan sebagai hasil dari adaptasi kehidupan perempuan.

Baca Juga: 5 Puisi Sapardi Djoko Damono Tentang Hujan

3. Pergeseran makna ketiga terjadi pada tahun 1960an sampai 1970an.

Makna warna pink stabil menempatkan konotasi feminin sebagai pemenang.

Melalui adaptasi yang massif, orang-orang mengenal warna pink sebagai produk feminitas.

Sehingga apapun yang diproduksi menggunakan warna pink diidentikkan sebagai warna perempuan.

Kembali lagi pada makna gender yang sangat cair. Pemaknaan warna pink juga tak lepas dari konstruksi masyarakat.***

 

Halaman:

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x