Hujan Meteor Taurid Selatan Hingga November, Simak Penjelasannya Berikut Ini

- 11 Oktober 2020, 14:56 WIB
ILUSTRASI hujan meteor.*
ILUSTRASI hujan meteor.* //pexels

CerdikIndonesia - Fenomena hujan meteor Taurid tengah menghebohkan jagad maya. Pada Sabtu, 10 Oktober 2020, fenomena antariksa yang ditunggu-tunggu oleh sejumlah pihak itu pun melesat dengan kecepatan 28 kilometer per detik.

 

Berdasarkan informasi, fenomena yang spesifiknya lebih dikenal dengan sebutan hujan meteor Taurid Selatan tersebut memiliki intensitas yang terbilang sedikit, yakni tidak lebih dari 5 meteor per jam.

 Baca Juga: PKS Desak Pemerintah Buka Akses Draft Final UU Cipta Kerja, Dapat Mencegah Kontroversi

Dikutip dari Pikiran Rakyat, penggiat astronomi, Avivah Yamani menyebutkan bahwa bentuk hujan berbahan baku debu asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke tersebut, mirip dengan bola api.

 

"Menariknya, hujan meteor Taurid ini seperti bola api," ujar Avivah.

 

Konon, hujan meteor Taurid Selatan berasal dari rasi bintang Taurus yang telah berlangsung sejak 10 September 2020 lalu.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah