Bagaimana Hubungan Indonesia dan Tiongkok, Ini Penjelasan Pakar LIPI

- 5 Oktober 2020, 08:12 WIB
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Vietnam menjadi pertanda hubungan bilateral antar dua negara tersebut.*
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Vietnam menjadi pertanda hubungan bilateral antar dua negara tersebut.* /

CerdikIndonesia -  Dalam 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok, pendekatan kerja sama dan kolaborasi lebih dominan diarahkan pada bidang keamanan, ekonomi, dan industri. Namun di sisi lain, pentingnya konektivitas warga antar negara atau people-to-people connection dalam hubungan Indonesia-Tiongkok tentu tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Terjadi La Nina, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Peningkatan Curah Hujan, di Wilayah Mana Saja?
“Ada yang tidak kalah penting yaitu pendekatan budaya, pendekatan people to people. Ini bisa menjadi kekuatan sendiri untuk hubungan Indonesia dan Tiongkok,” kata Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Nuke Pudjiastuti dalam Webinar “P-to-P Conection Indonesia-Tiongkok: Tantangan dan Strategi pada Sabtu (3/10).

Baca Juga: Ayah Nino RAN Meninggal Dunia, Manager Sanggah Penyebabnya Covid19
Menurut Nuke, dalam hubungan Indonesia-Tiongkok, negara memang merupakan aktor utama, namun tidak dapat dipungkiri ada peran warga antar negara yang terlibat di dalamnya. “Masyarakat dapat membentuk pola yang lebih harmonis, tidak selalu persoalan politik,” ujar Nuke.

Baca Juga: Bentrokan di Tuapukan Kupang Timur, Hanguskan Tujuh Unit Rumah

Adanya peran warga antar negara dapat dilihat pada tingginya angka wisatawan Tiongkok ke Indonesia dan sebaliknya, serta pertukaran pelajar Indonesia-Tiongkok, juga kerja sama tenaga kerja. “Pemahaman people-to-people ini dapat menjadi landasan pengembangan dan penguatan hubungan yang berkelanjutan antar kedua negara,” imbuh Nuke.

Baca Juga: Mengapa Rapat Paripurna Bahas RUU Ciptakerja Pada Malam Hari? Sudah Ada Izinkah?
Peneliti Pusat Kewilayahan LIPI, Paulus Rudolf Yuniarto, mengungkapkan people-to-people connection bertujuan mengembangkan berbagai inisiatif dalam mendukung pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, mendorong kegiatan ekonomi, mendukung pertukaran budaya dan agama, mempromosikan pariwisata negara, dan kebutuhan praktis lainnya. “People to people connection juga memiliki peran penting walau tidak dapat diukur kedalamannya dalam konteks hubungan internasional,” terangnya.

Baca Juga: Lee Min Ho Pecahkan Rekor Sebagai Selebriti Korea Pertama Yang Mencapai 20 Juta Pengikut Di Facebook
Rudolf menyebut bahwa studi kasus menunjukkan betapa pentingnya people-to-people connection atau pelibatan masyarakat sipil dalam hubungan kerja sama antar negara. 

People-to-people connection sendiri memerlukan kerja sama yang efektif, transparan, merespon feedback, dan terbuka dengan kritik.

Rudolf pun mengungkapkan bahwa pendekatan people-to-people Indonesia-Tiongkok lebih mengenai pemahaman berbasis budaya.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x