Niat dan Keutamaan Puasa Senin Kamis: Puasa Sunnah yang Dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam

14 Agustus 2022, 20:13 WIB
Puasa Senin Kamis dan keutamaan-keutamaannya /Pixabay//

CERDIK INDONESIA - Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dikerjakan oleh umat muslim.

Bahkan puasa senin kamis juga puasa yang sering dikerjakan oleh Rasulullah Saw semasa hidupnya. Hari senin dan kamis adalah hari yang selalu dinantikan oleh Rasulullah SAW.

Banyak keutamaan di dapat jika rutin mengerjakan Puasa Senin kamis.

Menjalankan Puasa Senin Kamis juga akan mendapatkan pahala berlipat.

Tak hanya itu, banyak manfaat pula dari melaksanakan amalan puasa Senin Kamis.

Senin adalah salah satu hari penting bagi Rasulullah SAW. Senin adalah hari kelahiran Rasulullah SAW, sebuah peristiwa penting bagi umat manusia dan alam semesta.

Baca Juga: UPDATE Klasmen dan Top Skor Sementara BRI Liga 1 Indonesia 2022: Persib Jauhi Zona Degradasi!

Pada hari besar tersebut, Senin menjadi salah satu hari yang baik untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah.

Berikut ini adalah hadits riwayat Imam Muslim yang menunjukkan anjuran puasa sunnah hari Senin.

 قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya, "Dari Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah ketika ditanya tentang puasa hari Senin mengatakan, ‘Itu (hari Senin) adalah hari kelahiranku, hari kerasulanku atau hari penurunan wahyu kepadaku.'" (HR Muslim).

Adapun berikut ini adalah lafal niat puasa sunnah hari Senin dan Kamis

Berikut ini lafal niat puasa pada hari Senin dalam bahasa Arab, berikut transliterasi dan terjemahannya.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah SWT."

Baca Juga: Sinopsis Film '12 Cerita Glen Anggara': 18 Agustus 2022 Tayang Serentak di Bioskop Tanah Air!

Sementara lafal niat puasa pada hari Kamis adalah:

 نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ."

Ulama mazhab Syafi’i menempatkan puasa sunnah hari Senin pada urutan pertama sebelum puasa sunnah hari Kamis dari lima belas jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

 Berikut ini adalah keterangan yang terdapat pada Kitab Tuhfatut Thullab atau Syarah Tahrir yang mengutip hadits riwayat At-Tirmidzi dan lainnya berikut ini:

والمؤكد منه خمسة عشر صوم الاثنين والخميس لأنَّه صلى الله عليه وسلم كَانَ يَتَحَرَّى صومَهما. وقال تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ رواه الترمذي وغيره

Artinya, "Puasa yang dianjurkan berjumlah lima belas. Pertama puasa sunah Senin dan Kamis karena Rasulullah SAW memilih untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Rasulullah bersabda, ‘Berbagai amal manusia ditampakkan di hadapan (Allah) pada hari Senin dan Kamis. Aku senang bila amalku dihadapkan pada saat aku berpuasa.’ HR At-Tirmidzi dan lainnya." (Abu Zakaria Al-Anshari, Tuhfatut Thullab bi Syarhi Tahrir Tanqihil Lubab, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz I, halaman 410).

Baca Juga: 14 Agustus Diperingati sebagai Hari Pramuka: Sejarah Terbentuknya Pramuka , dan Peran Pramuka untuk Indonesia

Pada beberapa keterangan ini, kita menarik simpulan bahwa puasa sunnah hari Senin sangat dianjurkan sesuai hadits Rasulullah SAW baik secara qauli maupun fi’li.

Durasi puasa Senin-Kamis sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.

Waktu pelaksanaan puasa Senin-Kamis bisa kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa.

Baca Juga: Sirah Nabawiyah 'Kisah Umar bin Khattab Menetapkan Dasar Tahun Hijriah'

 

Puasa Senin-Kamis merupakan puasa yang memiliki keutamaan di antaranya adalah sebagai ibadah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah.

Hal ini disebutkan dalam hadits dari Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha yang artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).

Keutamaan lain dari puasa Senin-Kamis adalah bersamaan dengan hari penyetoran amal manusia. Tentu akan memiliki kelebihan tersendiri jika saat amal kita disetorkan, kita dalam kondisi berpuasa.

Hari Senin dan Kamis juga merupakan hari dibukanya pintu surga di mana semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni.

Di hari Senin juga merupakan hari kelahiran dan kewafatan Rasulullah saw yang diterangkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim yang artinya: “Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”.

Baca Juga: Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojek Online, Ini Alasannya!
Mengutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Muhammad Syukron Maksum, ini manfaat atau keutamaan menjalankan puasa Sunnah Senin-Kamis:

1. Hari Kelahiran Rasulullah, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al Quran

Ternyata, Rasulullah saw. manusia paling agung yang menjadi suri tauladan dalam hidup ini berulang tahun.

Tepatnya dilahirkan pada hari Senin.

Selain itu, beliau menerima wahyu pertama kali yang disampaikan oleh Jibril yang membawa risalah kenabian, juga pada hari Senin.

Hal ini berdasarkan penuturan Abu Qatadah ra. Bahwasanya Rasulullah saw. ditanya tentang berpuasa pada hari Senin.

Lalu beliau saw. bersabda: “Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Quran.” (HR.Muslim).

2. Hari Pemeriksaan Amal

Ketika masih di dunia, pemeriksaan catatan amal sehari-hari diperiksa secara berkala.

Ternyata pemeriksaan amal itu dilakukan pada hari Senin dan Kamis.

Maka jika pemeriksaan amal itu terjadi saat kita sedang berpuasa, semoga nilai keurukan dari amal kita berkurang dan nilai amal kebaikannya bertambah.

Dalam sebuah Riwayat disebutkan, Rasulullah saw. bersabda: “Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya berpuasa.” (HR. Turmudzi).

Baca Juga: 22 Kode Promo Grab Terbaru Bulan Agustus sampai September 2022: Hemat Hingga 99 Persen!

3. Berharap Ampunan Allah SWT

Mengapa Rasulullah saw. memberi perhatian khusus pada puasa Senin-Kamis sedemikian rupa, hingga tak pernah melewatkannya?

Hal itulah kemudian, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. membuat pada sahabat bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan hari Senin dan Kamis.

Saat mereka bertanya pada beliau apa sebabnya, maka sabdanya: “Sesungguhnya amal-amal itu dipersembahkan pada tiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan."

Maka firman-Nya: “Tangguhkanlah keduanya” (HR. Ahmad).

Meski demikian, ada satu amal keburukan yang tak diberi toleransi oleh Allah bagi pelakunya, yakni bermusuhan dengan sesamanya.

\Wallahu’alam bissowab. ***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: islam.nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler