Uu Ruzhanul Apresiasi Kegiatan Saba Desa

- 17 November 2020, 21:25 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri Saba Desa yang digelar Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jabar di Kabupaten Purwakarta, Selasa (17/11/20). (Foto: Humas Jabar)
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri Saba Desa yang digelar Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jabar di Kabupaten Purwakarta, Selasa (17/11/20). (Foto: Humas Jabar) /awangmuda/humas jabar

CERDIKINDONESIA - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Saba Desa yang digelar Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jabar di Kabupaten Purwakarta, Selasa (17/11/20).

Saba Desa merupakan silahturahmi antara perangkat desa, pemerintah kabupaten/kota, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar. Silahturahmi tersebut bertujuan mempererat komunikasi.

Kang Uu mengatakan, dengan komunikasi yang baik, penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah dapat berjalan optimal. Dengan begitu, pemerintah dapat merespons persoalan yang terjadi di masyarakat melalui sejumlah program.

"Komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat adalah sampainya keinginan masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah hari ini bukan hanya top down, tapi juga ti handap ka luhur atau bottom up," ungkap Kang Uu.

"Untuk diketahui bahwa visi misi Jawa Barat Juara Lahir Batin, adalah visi misi masyarakat Jawa Barat, yang diangkat dari cara berkomunikasi seperti pada hari ini (bottom up)," imbuhnya.

Menurut Kang Uu, melalui kegiatan Saba Desa, kepala desa di Jabar dapat menyelaraskan program pembangunan. Selain itu, kolaborasi antar desa dibutuhkan supaya potensi desa di Jabar dapat dikembangkan.

Pemda Provinsi Jabar sendiri menggagas Desa Juara. Desa Juara memiliki tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).

Dari tiga pilar tersebut turun sederet program, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jembatan Gantung Desa (Jantung Desa), Jalan Mulus Desa, Sapa Warga, dan banyak program lainnya. Program-program itu dirancang salah satunya untuk memangkas ketimpangan gap kemiskinan dan digitalisasi perdesaan dengan perkotaan.

"Hidup di desa, pendapatan kota. Itu harapan kami. Sehingga, warga yang tinggal di desa bisa memiliki pendapatan yang tidak kalah dengan warga yang bekerja di kota," kata Kang Uu.

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x