Trump menolak untuk mengakui Biden, dan mengatakan kampanyenya akan mengejar tantangan hukum yang tidak ditentukan terkait hasilnya.
Kemenangan Biden dirayakan oleh jutaan orang Amerika di seluruh negeri sebagai penolakan terhadap seorang presiden yang menghancurkan norma-norma demokrasi dan memicu keluhan rasial dan budaya.
Baca Juga: Sebarkan Link Video Syur Mirip Gisel? Hati-Hati Bisa Terjerat UU ITE
Sorak-sorai, klakson, dan tarian meletus di kota-kota besar, termasuk ibu kota negara, tempat Biden akan dilantik pada 20 Januari.
Namun, perpecahan yang mendalam di negara ini terungkap ketika pengunjuk rasa pro-Trump terus mengklaim bahwa pemilu telah dicuri dari seorang presiden yang jutaan orang masih memandang sebagai pembela "hukum dan ketertiban" di dalam negeri dan "Amerika pertama" di luar negeri.